Media Asuransi, JAKARTA – Industri asuransi jiwa di Malaysia mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi bisnis baru hingga dua digit sepanjang 2021 dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2022.
Asosiasi Asuransi Jiwa Malaysia atau The Life Insurance Association of Malaysia (LIAM) mencatat kinerja yang lebih kuat secara keseluruhan dengan pertumbuhan total premi dua digit sebesar 12,4% pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020.
Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis LIAM, untuk tahun buku yang berakhir Desember 2021, industri asuransi jiwa Malaysia mencatat total premi bisnis baru sebesar RM12,8 miliar dari RM11,4 miliar pada tahun 2020.
Kinerja yang lebih kuat dari industri asuransi jiwa tersebut mencerminkan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya perlindungan asuransi jiwa di tengah pandemi Covid-19.
|Baca juga: Total Premi Asuransi Jiwa di Singapura Tumbuh 23%, Penjualan Online Naik Signifikan
Menurut Presiden LIAM, Loh Guat Lan, industri asuransi jiwa Malaysia mencatatkan kinerja yang lebih sehat pada tahun 2021, didorong oleh rebound kuat dari produk investment-linked yang naik 31,2% yaitu mencapai RM6,6 miliar pada tahun 2021, meskipun lingkungan bisnis yang menantang karena pandemi.
Sementara itu, polis kumpulan mencatat pertumbuhan moderat sebesar 7,7% dalam total premi bisnis baru menjadi RM4,1 miliar pada tahun 2021. Namun, untuk produk tradisional mencatat penurunan kinerja sebesar 17,3% sepanjang tahun 2021.
“Uang pertanggungan bisnis baru secara keseluruhan meningkat menjadi RM461,1 miliar, mencatat sedikit pertumbuhan 5,4% dari RM437,2 miliar pada tahun 2020. Uang pertanggungan bisnis baru dari produk investment-linked mencatat peningkatan kuat sebesar 14,4% dari RM107,7 miliar menjadi RM123,2 miliar pada tahun 2021, sedangkan kumpulan mencatat kenaikan sebesar 2,8% dan produk tradisional sedikit menurun sebesar 1%,” kata Loh.
Dalam hal polis baru yang diterbitkan tahun 2021, Loh mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 53,5% dari 1,2 juta polis pada tahun 2020 menjadi 1,9 juta polis pada tahun 2021.
Menurutnya, hal ini terutama disebabkan oleh polis tradisional yang mencatatkan peningkatan yang sangat besar yaitu sebesar 99,7% hingga mencapai 1,2 juta polis pada tahun 2021.
“Salah satu faktornya berkontribusi pada pertumbuhan eksponensial ini adalah penggunaan yang menggembirakan dari polis Perlindungan Tenang (PT) kebijakan di bawah program Voucher Perlindungan Tenang RM50 yang dibuat untuk penerima Bantuan Prihatin Rakyat (BPR) yang memenuhi syarat dari akhir September hingga akhir Desember 2021.”
Untuk sektor asuransi jiwa, jelas Loh, total 784.496 voucher senilai RM39,2 juta telah ditebus oleh penerima BPR per akhir Desember 2021. Produk PT yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, memberikan perlindungan dasar dan terjangkau dengan premi hanya beberapa Ringgit per bulan.
“Produk-produk ini telah dikembangkan secara khusus untuk memberi insentif kepada kaum muda, keluarga muda, dan segmen rumah tangga B40 untuk beli asuransi jiwa,” tambah Loh.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News