Media Asuransi, GLOBAL – Asuransi NRMA pada Januari hingga Mei 2025 mencatat telah menerima lebih dari 32 ribu klaim untuk kerusakan akibat cuaca ekstrem. Nilai ini melebihi jumlah total yang tercatat di sepanjang 2024.
Melansir Insurance Asia, Selasa, 24 Juni 2025, menurut Pelacak Cuaca Liar Asuransi NRMA terbaru, sebanyak seperempat penduduk Australia terkena dampak cuaca ekstrem tahun ini. Topan, banjir, badai, angin kencang, dan badai debu di Australia Selatan berkontribusi terhadap lonjakan klaim.
|Baca juga: Begini Prioritas Bappenas Dorong Investasi untuk Pembangunan Infrastruktur
|Baca juga: Jutaan Orang Belum Punya Rumah, Fahri Tawarkan Solusi Lewat Subsidi Tanah
Tercatat pada musim gugur sebanyak 15.840 klaim yang diajukan. Ajuan ini sebagian besar disebabkan oleh Topan Tropis Alfred, yang berdampak pada sekitar empat juta orang di Queensland Tenggara dan New South Wales bagian utara.
Di sisi lain, lebih dari separuh penduduk yang telah disurvei pada daerah tersebut mengatakan ini adalah pengalaman pertamanya dengan topan. Selain itu, NRMA Insurance mencatat 69 persen warga Australia kini lebih sadar dan peduli akan risiko cuaca ekstrem.
Sementara hanya 36 persen yang mengatakan mereka telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi rumah mereka dengan lebih baik. Manajer Umum Eksekutif Klaim Luke Gallagher mengatakan sejauh ini pada 2025 sudah terjadi tiga banjir, dua badai hujan es ekstrem, dan kekeringan yang sedang berlangsung di wilayah selatan.
|Baca juga: Bappenas Siapkan Skema Pembiayaan Perumahan Inklusif untuk Masyarakat Menengah Bawah
Bersamaan dengan itu, Ahli Meteorologi Kathryn Turner menambahkan, musim dingin yang akan terjadi kali ini diperkirakan lebih hangat dan lebih basah dari biasanya. Hal itu disebabkan oleh naiknya suhu permukaan laut.
Ia mengimbau agar setiap rumah tangga untuk mempersiapkan diri, yakni dengan memeriksa sistem drainase, mengamankan atap dan jendela, serta membuat rencana darurat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
