1
1

Asuransi Parametrik Permudah Penilaian Klaim terkait Risiko Iklim

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Asuransi parametrik dikatakan secara signifikan dapat melengkapi model asuransi tradisional di seluruh industri iklim. Kondisi itu dengan menawarkan solusi inovatif yang mengatasi kekurangan pendekatan konvensional.

Dalam menghadapi risiko terkait iklim, Co-Founder & CEO Weather Risk Management Services (WRMS) Anuj Kumbhat mengatakan, menilai dan mengukur kerusakan secara akurat dapat menjadi tugas yang sangat menantang.

Akan tetapi, tambahnya, melalui penggunaan asuransi parametrik yang menggunakan parameter obyektif yang telah ditetapkan sebelumnya untuk memicu pembayaran maka kebutuhan akan penilaian klaim yang panjang dapat dihilangkan.

|Baca: 7 Asuransi Masuk Pengawasan Khusus, Legislator: Industri Bakal Perlakukan Aturan Seenaknya Kalau OJK Lemah!

“Sebuah perusahaan manajemen risiko pertanian dan iklim, menjelaskan bagaimana langkah menuju asuransi parametrik ini sangat relevan dalam industri iklim, di mana frekuensi dan tingkat keparahan peristiwa terkait cuaca meningkat karena perubahan iklim,” jelas Anuj Kumbhat, dikutip dari laman Reinsurance News, Jumat, 26 Januari 2024.

Pembayaran lebih cepat dan efisien

Menurutnya model parametrik memungkinkan pembayaran yang lebih cepat dan lebih efisien, sehingga memungkinkan perusahaan dan individu menerima dana dengan cepat untuk upaya tanggap darurat dan pemulihan. “Hal ini sangat penting dalam skenario seperti badai, kekeringan, atau banjir, di mana dukungan keuangan yang cepat sangat penting,” ucapnya.

Kumbhat mencatat bagaimana asuransi parametrik melengkapi model tradisional dengan menyediakan lapisan perlindungan untuk risiko yang mungkin tidak dapat ditangani secara memadai oleh polis berbasis ganti rugi.

“Asuransi parametrik bertindak sebagai alat pelengkap dan bukan sebagai pengganti, menawarkan strategi manajemen risiko yang lebih komprehensif,” jelasnya.

Ia menambahkan penggunaan teknologi canggih, seperti citra satelit dan data cuaca, memungkinkan asuransi parametrik untuk secara tepat menentukan titik pemicu pembayaran. “Pendekatan berbasis data ini meningkatkan transparansi dan mengurangi potensi perselisihan antara perusahaan asuransi dan pemegang polis,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indonesia Berhasil Melaju ke Babak 16 Besar, Erick: Sejarah Baru Sepak Bola Indonesia!
Next Post Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI Romy Wijayanto Raih Indonesia Best CFO Awards 2024

Member Login

or