Media Asuransi, GLOBAL – AXA telah mengungkapkan targetnya untuk mendorong dekarbonisasi berbagai portofolio asuransi P&C, dengan perusahaan tersebut menyatakan akan mengurangi emisi karbon absolut dari klien asuransi komersial terbesarnya sebesar 30% pada tahun 2030.
Target AXA juga mencakup peningkatan bisnisnya di bidang energi terbarukan, dan secara lebih luas lintas sektor yang bertransisi ke model bisnis rendah karbon, serta mengembangkan manajemen klaim yang ramah lingkungan untuk bisnis motornya pada tahun 2026.
Perusahaan telah menguraikan niatnya untuk mengurangi intensitas karbon dari portofolio motor pribadi paling material di Grup sebesar 20% pada tahun 2030 dibandingkan dengan garis dasar tahun 2019.
|Baca juga: AXA Venture Partners Luncurkan Dana €1,5 miliar guna Dukung Pertumbuhan Fintech dan Insurtech
Sementara itu, AXA mengatakan akan mengurangi emisi karbon absolut dari klien asuransi komersial terbesar Grup sebesar 30% dan intensitas karbon klien korporat lainnya sebesar 20% pada tahun 2030 dibandingkan dengan baseline tahun 2021.
Perusahaan asuransi Prancis ini juga berencana untuk memperkuat dialog dengan pelanggannya, terutama pelanggan korporatnya, tetapi juga dengan pemangku kepentingan dan mitra eksternal untuk mendukung mereka dengan lebih baik dalam masa transisi.
Menurut AXA, target ini didasarkan pada metodologi perhitungan baru yang dikembangkan dan dipromosikan oleh sektor tersebut.
“Kami berharap metodologi ini berkembang seiring dengan peningkatan ketersediaan data, tetapi ini adalah langkah pertama untuk mengarahkan dampak karbon dari portofolio asuransi kami dengan lebih baik,” jelas Manajemen AXA, dikutip dalam laman Reinsurance News, Senin 3 Juli 2023.
|Baca juga: AXA Laporkan Kenaikan Pendapatan Sebesar 4%
Setelah menetapkan target pengurangan jejak karbon aset akun umum AXA sebesar 20% antara 2019 dan 2025, AXA kini menetapkan target baru pengurangan 50% antara 2019 dan 2030.
CEO AXA, Thomas Buberl mengatakan, target-target ini menunjukkan tekad untuk mengejar komitmen perusahaan terhadap perubahan iklim.
“Indikator dalam laporan Iklim dan Keanekaragaman Hayati kami menunjukkan kemajuan yang dicapai, tetapi juga upaya yang masih diperlukan dalam hal akses ke data, memperkuat metodologi pengukuran dan pemodelan, serta pentingnya mempercepat laju transisi,” kata Buberl.
Buberl menambahkan, sebagai perusahaan asuransi, kami melihat meningkatnya risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati terhadap ekonomi dan masyarakat kita, dan bagaimana risiko tersebut semakin meningkat.
“Kami akan terus terlibat dengan klien dan pemangku kepentingan kami dengan memanfaatkan semua tuas yang kami miliki, dari pencegahan hingga investasi, dari pembiayaan penelitian ilmiah hingga asuransi, serta kemitraan dan kolaborasi dengan pemain swasta dan publik,” tambahnya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News