Media Asuransi, GLOBAL – Hujan lebat, badai, dan banjir yang meluas melanda kawasan Asia Barat Daya, khususnya Uni Emirat Arab (UEA), antara 8-17 April. Kondisi itu menyebabkan kerugian ekonomi dan kerugian yang diasuransikan secara signifikan yang diperkirakan berpotensi mencapai ratusan juta dolar AS, demikian menurut laporan mingguan Aon.
Menurut laporan Pusat Meteorologi Nasional UEA yang dilansir dari laman Reinsurance News, Senin, 22 April 2024, tercatat curah hujan selama 24 jam tersebut memecahkan rekor sebesar 254,8 mm (10,03 inci) di stasiun Khatam Al Shaklah.
|Baca: Banjir Bandang di Uni Emirat Arab (UEA) Bakal Picu Gelombang Klaim Asuransi
Dubai sangat terpengaruh oleh curah hujan lebat pada 15-16 April, menerima 142 mm (5,59 inci) hanya dalam satu hari -setara dengan curah hujan selama satu tahun dan hujan terberat sejak pencatatan dimulai pada 1949.
Bandara Internasional Dubai terendam banjir total, menyebabkan lebih dari 1.200 penerbangan dibatalkan dan beberapa pesawat terendam air banjir, yang berpotensi mengakibatkan kerugian material yang signifikan.
Layanan transportasi Dubai menderita, dengan banyaknya mobil, rumah, dan mal yang terendam banjir di pusat kota. Selain itu, pemadaman listrik dan kekurangan air juga dilaporkan terjadi di banyak wilayah di negara ini.
Negara lain juga terdampak
Curah hujan yang tinggi juga memicu banjir bandang yang mematikan di Oman utara antara 14-16 April, serta di Afghanistan dan Pakistan. Selain itu, badai petir, hujan lebat, dan banjir bandang juga melanda negara-negara lain di kawasan ini, termasuk Arab Saudi, Qatar, Iran, Bahrain, Kuwait, dan Yaman.
Peristiwa cuaca buruk tersebut telah mengakibatkan setidaknya 166 korban jiwa, ratusan korban luka-luka, dan kerusakan yang signifikan pada ribuan bangunan, infrastruktur lokal, dan pertanian.
|Baca juga: Tampil di Dubai, Produk Alat Kesehatan Indonesia Bukukan Potensi Transaksi US$13,16 Juta
Aon mengatakan, mengingat penilaian kerusakan yang sedang berlangsung dan kerusakan penting yang terjadi di wilayah yang luas, masih terlalu dini untuk menentukan perkiraan dampak ekonomi di seluruh wilayah yang terkena dampak.
“Namun, penilaian awal dari daerah tersebut menunjukkan dampak yang signifikan terhadap properti, infrastruktur, dan pertanian yang kemungkinan mencapai setidaknya ratusan juta dolar AS. Kerugian yang diasuransikan akan jauh lebih rendah karena penetrasi asuransi yang relatif rendah,” pungkas Aon.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News