Media Asuransi, GLOBAL – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dikabarkan sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk unit asuransi jiwanya, PT Asuransi Jiwa BCA, juga dikenal sebagai BCA Life.
Dilansir dalam laman Insurance Business Mag, Bank BCA sedang bekerja sama dengan seorang penasihat untuk tinjauan strategis BCA Life. Selain potensi penjualan saham, opsi lain yang dipertimbangkan juga mencakup usaha patungan dengan mitra asing atau bancassurance.
|Baca juga: Laba Bersih BCA Life Kuartal I/2023 Naik 106,36 Persen
Menurut laporan dari Channel News Asia (CNA), juru bicara BCA menolak mengomentari masalah tersebut. Pelaporan lebih lanjut dari Reuters tidak mengungkapkan potensi jumlah saham yang akan dijual atau penilaian saat ini, namun per Desember 2022 BCA Life memiliki total aset senilai US$156,08 juta.
Juru bicara BCA Hera F Haryn mengatakan banyak pelaku industri yang tertarik untuk memanfaatkan potensi negara di pasar asuransi jiwa yang dianggap sebagai salah satu yang terbesar di kawasan ini. “Pada prinsipnya BCA dan anak perusahaan selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra strategis untuk memperluas layanan kami, sekaligus mendukung pertumbuhan bisnis,” kata Hera.
Laporan tersebut hanyalah yang terbaru dari tren yang tampak di seluruh Asia yang menampilkan dinimika bisnis asuransi jiwa. Korea Development Bank (KDB) menandai upaya kelimanya untuk menjual unit asuransi jiwanya, KDB Life Insurance. Sementara itu Tokio Marine dilaporkan sedang dalam proses menjual bisnis asuransi jiwanya di Asia Tenggara dalam sebuah transaksi yang dapat bernilai US$1 miliar.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
