Media Asuransi, JAKARTA — Hasil survei terbaru Insurance Council of Australia (ICA) bersama Smartraveller menyebutkan sebanyak satu dari tujuh warga Australia (14 persen) bepergian ke luar negeri tanpa asuransi perjalanan pada perjalanan terakhir mereka. Tren ini paling banyak ditemukan di kalangan anak muda.
Survei yang dilakukan oleh Quantum Market Research terhadap 1.001 responden menunjukkan hampir seperempat (23 persen) warga Australia berusia di bawah 30 tahun melakukan perjalanan tanpa perlindungan asuransi.
|Baca juga: Dicecar BEI soal Transaksi Saham Jumbo, Begini Penjelasan Manajemen Amman Mineral (AMMN)!
|Baca juga: Harganya Melonjak tapi Warren Buffet Tetap Ogah Beli Emas: Tidak Hasilkan Arus Kas!
Mengutip Insurance Asia, Rabu, 22 Oktober 2025, dari kelompok tersebut, 65 persen sebenarnya sempat mempertimbangkan membeli asuransi, namun akhirnya membatalkan dengan alasan 31 persen di antaranya merasa destinasi yang dikunjungi cukup aman.
Temuan lain menunjukkan 45 persen wisatawan bersedia mengambil risiko demi pengalaman unik, seperti mencoba makanan asing (49 persen) atau mengunjungi lokasi ekstrem (33 persen). Bahkan lebih dari sepertiga (36 persen) mengaku pernah melihat destinasi berisiko dipromosikan secara positif di media sosial.
Survei juga mengungkapkan tren wisata medis yang kian populer. Sebanyak 46 persen responden mengaku pernah atau berencana bepergian ke luar negeri untuk menjalani prosedur medis, terutama perawatan gigi (30 persen). Alasan utama yang disebut adalah biaya yang lebih murah, sebagaimana diakui oleh 69 persen responden.
Selain itu, masih banyak kesenjangan pemahaman terkait pengecualian asuransi akibat konsumsi alkohol. Meski 70 persen responden mengatakan minum alkohol saat bepergian, hanya 43 persen yang memahami perlindungan asuransi bisa berbeda tergantung polis. Sekitar 39 persen lainnya mengaku minum tanpa tahu apakah mereka tercakup asuransi atau tidak.
|Baca juga: Darya Varia Laboratoria (DVLA) Tebar Dividen Interim Rp45,9 Miliar, Cek Jadwalnya!
|Baca juga: Fransiskus Ruly Borong Saham Chandra Daya Investasi (CDIA), Apa Tujuannya?
Ketidakpastian geopolitik juga berpengaruh pada pola perjalanan. Lebih dari setengah (56 persen) responden menghindari negara tertentu karena situasi global yang tegang. Sementara itu, 53 persen merasa kurang nyaman bepergian ke luar negeri, dan 41 persen lainnya menyatakan menjadi enggan untuk berwisata ke luar negeri sama sekali.
CEO Insurance Council of Australia Andrew Hall mengimbau masyarakat untuk meninjau kembali polis asuransi mereka sebelum bepergian. “Bepergian, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri, adalah momen yang paling dinanti banyak orang. Namun, bahkan di destinasi yang dianggap aman, hal-hal tak terduga tetap bisa terjadi,” kata Hall.
“Memahami isi polis dan menyesuaikan dengan aktivitas yang akan dilakukan selama perjalanan adalah cara terbaik untuk memastikan perlindungan tetap optimal,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News