1
1

Banyak Karyawan Kena PHK, Saatnya Bergabung ke Industri Asuransi

Konsultan dan mentor profesi asuransi, Eddi Mak (kiri). | Foto: Eddi Mak

Media Asuransi, JAKARTA – Industri asuransi masih tetap tumbuh di tahun ini meski perekonomian global tidak menentu. Hingga akhir tahun, industri asuransi diproyeksikan bisa tumbuh enam persen dibandingkan tahun lalu.

Konsultan sekaligus seorang mentor untuk profesi asuransi, Eddi Mak, mengungkapkan bahwa industri ini masih kekurangan tenaga agen asuransi. “Saat ini, jumlah agen asuransi di Indonesia masih di bawah satu juta orang,” kata Eddi dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Juni 2025.

Dia tambahkan, industri asuransi ini lumayan stabil dibandingkan industri lainnya. Jadi, bekerja di sektor asuransi masih tetap menjanjikan terutama untuk menjadi agen asuransi. “Bayangkan saja, saat ini jumlah agen asuransi masih sedikit yaitu di bawah 1 juta orang sedangkan jumlah usia produktif berjumlah ratusan juta orang,” tuturnya,.

|Baca juga: Agen Asuransi, Profesi yang Menjanjikan

Eddi mengungkapkan bahwa badai PHK yang melanda sejumlah industri saat ini menjadi peluang bagi karyawan yang kehilangan pekerjaan untuk beralih menjadi agen asuransi. Kata dia, salah satu fungsi utama agen asuransi adalah bisa langsung menjangkau calon nasabah untuk bisa mengedukasi pentingnya asuransi dan juga sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

“Persyaratan khusus sebenarnya tidak ada untuk menjadi agen asuransi. Cukup memiliki lisensi keagenan dan biasanya akan dibantu prosesnya oleh masing-masing perusahaan. Hal yang sangat penting dan diwajibkan OJK adalah sebelum mengambil ujian lisensi dari AAJI, wajib mengikuti kelas pelatihan dasar asuransi dulu yang disediakan di  perusahaan asuransi,” jelas Eddi.

Menurutnya, aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan lebih ketat. Setiap orang yang mau berprofesi di asuransi mesti melewati berbagai screening tambahan, termasuk tidak memiliki catatan kriminal.

|Baca juga: Agen Asuransi Wajib Tahu, Ternyata Ini 4 Keuntungan Jadi Anggota MDRT!

Lebih lanjut dia tambahkan bahwa salah satu masalah yang dihadapi industri asuransi saat ini adalah banyak agen asuransi yang belum profesional. “Keadaan sekarang juga tidak banyak agen asuransi yang bekerja profesional di mana sebagian masih jadikan pekerjaan sampingan. Hal ini bisa berakibat kualitas agen yang ada perlu mendapatkan perhatian khusus oleh pihak terkait,” tegas Eddi yang sudah berkiprah selama 22 tahun sebagai agen asuransi di Sequis Life.

Dia jelaskan, sejak pertama kali bergabung, agen asuransi sudah mendapatkan pelatihan yang sangat lengkap dari pelatihan dasar sampai pelatihan level profesional, pelatihan leadership dan management team bagi yang ingin meniti karir sebagai leader, sampai pelatihan soft skill dan teknologi terbarukan seperti memanfaatkan AI dalam bisnis dan sekarang makin lengkap dengan adanya kelas offline, kelas online juga adanya digital learning via gadget (learning management system).

“Jadi saya sangat optimistis kinerja agen bisa sangat baik selama agen mau konsisten menjalankan pelatihan yang telah disiapkan oleh perusahaan. WISE sebagai sebuah agency di Sequis Life yang fokus di tiga kota utama yakni Jakarta, Palembang dan Lampung juga siap menerima pekerja yang terdampak PHK, selama memang setelah di-review punya minat dan kecocokan profil yang dicari oleh pihak agency,” katanya.

Profil utama tentu adalah punya minat kuat ingin jadi entrepreneur, punya integritas dan seorang pembelajar. “Untuk kemampuan bisa dipelajari, terbukti banyak agen asuransi sukses bertumbuh dari banyak latar belakang berbeda,” pungkas Eddi.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Astra Lepas Ekspor Perdana 5.000 Ikan Mas Sinyonya ke Negeri Vietnam
Next Post Genap Berusia 30 Tahun, Garda Oto Rayakan Hari Jadi Bersama Pelanggan

Member Login

or