1

Begini Kata Bos AXA Financial tentang Fenomena Rohana-Rojali di Indonesia

CEO AXA Financial Indonesia Niharika Yadav. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA — AXA Financial Indonesia menilai kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi menjadi faktor krusial dalam menopang kinerja industri perasuransian di masa mendatang. Pemahaman itu penting di tengah pertumbuhan laba perusahaan yang melonjak hingga Rp22 miliar pada semester I/2025.

Meski demikian, fenomena Rombongan Hanya Nanya (Rohana) dan Rombongan Jarang Beli (Rojali) masih menjadi realitas yang perlu dihadapi pasar asuransi saat ini.

|Baca juga: CCP Jadi Senjata Baru BI dan OJK Perkuat Pasar Keuangan RI

|Baca juga: Ketua Komisi XI Usul Ekspor Emas Dilarang untuk Perkuat Cadangan Ekonomi RI

President Director AXA Financial Indonesia Niharika Yadav menyampaikan fenomena ini nyata, namun tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi masyarakat secara keseluruhan.

“Terkait fenomena Rohana Rojali, ya, saya pikir memang cukup banyak yang seperti itu. Tapi menurut saya, kita bisa membagi nasabah asuransi ke dalam dua kelompok,” ujarnya, dalam sesi paparan kinerja, di Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025.

Menurut Niharika kelompok pertama adalah mereka yang sudah sadar penuh akan manfaat produk asuransi dan memahami cara memanfaatkannya secara strategis

“Mereka tahu perbedaan antara produk bank dan asuransi, tahu cara mengatur warisan, bahkan bagaimana menghemat pajak. Kelompok ini bukan bagian dari Rojali, karena mereka sudah tahu apa yang mereka butuhkan, dan biasanya kami menyesuaikan produk dengan permintaan mereka,” jelasnya.

|Baca juga: Repricing Saja Tidak Cukup, AXA Financial Bongkar Jurus Tahan Klaim Membengkak dan Tetap Cuan

|Baca juga: AXA Financial Indonesia Cetak Laba Rp22 Miliar hingga Juni 2025

Sementara kelompok kedua dinilai justru menyimpan potensi besar bagi masa depan industri asuransi di Indonesia. Mereka adalah masyarakat yang tengah naik kelas dari kelompok berpenghasilan rendah menuju kelas menengah.

“Pendidikan membuat mereka jadi lebih sadar pentingnya perencanaan keuangan. Biasanya suami istri sama-sama bekerja, punya anak, dan punya mimpi untuk hidup lebih baik, seperti menyekolahkan anak di tempat bagus, punya dua mobil, atau tinggal di apartemen,” kata Niharika.

Kelompok ini, lanjutnya, mulai menyadari produk asuransi jiwa bisa menjadi solusi untuk mewujudkan aspirasi mereka. Mereka merasa perlu mencari alternatif dalam mengatur keuangan karena penghasilan terbatas dan perjudian tidak dilegalkan.

Ia menekankan berbagai perusahaan asuransi termasuk AXA telah menghadirkan solusi dengan menyediakan premi yang lebih terjangkau namun tetap memberi manfaat optimal.

“Saya rasa banyak perusahaan asuransi, bukan hanya kami, sudah berhasil menyediakan produk dengan premi yang terjangkau, tapi tetap memberikan manfaat saat dibutuhkan, misalnya saat anak berusia 15 tahun,” terangnya.

|Baca juga: OJK Restui Iwan dan Tan Rudy Eddywidjaja Menjabat Direktur BFI Finance (BFIN)

|Baca juga: Begini Strategi Maybank Indonesia (BNII) Bangun Bisnis Keberlanjutan UKM

Di sisi lain, kelompok masyarakat mapan yang telah paham soal asuransi sejak lama tetap menjadi bagian penting dari pasar, namun bukan satu-satunya sumber pertumbuhan. “Sementara kelompok yang sejak awal sudah paham, biasanya orang-orang pintar dan kaya, memang sudah lama ada. Mereka tahu celah pasar, tahu cara memanfaatkan peluang,” ujarnya.

Niharika menegaskan potensi pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini dan ke depan justru terletak pada masyarakat kelas menengah yang terus meningkatkan kesadaran finansial dan memiliki semangat untuk memperbaiki kehidupan.

“Tapi sebenarnya, potensi terbesar industri asuransi di Indonesia justru ada pada kelompok masyarakat yang kesadarannya sedang tumbuh, yang punya semangat memperbaiki hidup, dan punya penghasilan cukup dari kerja keras mereka sendiri,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini dan Target Harganya dari MNC Sekuritas
Next Post Bank Mandiri (BMRI) Perkuat Komitmen ESG Melalui KPR Hijau

Member Login

or