Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi MSIG Indonesia menyatakan kesiapan mereka dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi megathrust, meskipun bencana alam ini sulit diprediksi. MSIG Indonesia menekankan pentingnya persiapan perusahaan dalam mengantisipasi skenario terburuk.
“Memang benar, megathrust bisa saja terjadi, tetapi gempa bumi adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Ini semua soal probabilitas, modeling, dan sebagainya. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa memproteksi diri jika itu benar-benar terjadi,” ungkap Wakil Presiden Direktur MSIG Indonesia Bernardus P Wanandi, di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
|Baca: Ping An Cetak Laba Bersih US$12 Miliar di Semester I/2024
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sebagai perusahaan asuransi, MSIG Indonesia telah mempersiapkan strategi komprehensif untuk memastikan kemampuan mereka dalam memenuhi klaim nasabah.
|Baca juga: 4 Rekomendasi Saham MNC Sekuritas untuk Kerek Untung Hari Ini
|Baca juga: Meluruskan Sesat Pikir Program Asuransi Wajib TPL
“Dari sisi kami sebagai perusahaan asuransi juga memikirkan berbagai aspek, seperti likuiditas, reasuransi, dan rencana pengelolaan modal. Jika megathrust terjadi, kami siap dan mampu membayar klaim. Namun, tentu saja, kami berharap hal itu tidak terjadi,” ucap Bernardus.
Produk khusus hadapi gempa megathrust
Meski saat ini MSIG Indonesia belum memiliki produk khusus untuk menghadapi megathrust, namun mereka terus mengevaluasi dan mengintegrasikan risiko tersebut ke dalam manajemen risiko perusahaan.
“Saat ini, kami masih memantau situasinya seperti apa. Tapi yang pasti, ini sesuatu yang kita harus masukkan dalam risk management kami, bagaimana kami bisa persiapkan itu, kemudian apakah nanti kita harus berpikir lebih banyak lagi mengenai program reasuransinya supaya bisa meng-cover jika bencana tersebut terjadi,” jelasnya.
|Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu IFRS 17
“Kita tidak punya produk khusus ya tapi kita kan produk earthquake sudah ada. Jadi kita harus make sure bagaimana jika terjadi (gempa megathrust) itu kita bisa tetap bayar klaim dari nasabah-nasabah kami,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News