Media Asuransi, GLOBAL – Aon, dalam Weekly Cat Report, mengungkapkan hujan deras yang terus-menerus dan Topan Senyar memicu banjir yang berdampak pada jutaan orang di Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hal ini menyebabkan kerusakan dan gangguan yang luas.
Melansir Asia Insurance Review, Rabu, 3 Desember 2025, laporan bertanggal 28 November 2025 tersebut menyampaikan perkiraan kerugian finansial akibat kejadian ini.
“Mengingat dampak gabungan dari musim hujan, konveksi, dan angin topan, menghubungkan kerusakan secara spesifik dengan banjir masih menjadi tantangan. Menurut perusahaan investasi swasta, total kerusakan ekonomi di Thailand diperkirakan mencapai US$360 juta hingga US$740 juta, dengan US$16 juta di Hat Yai saja,” ujar Aon.
|Baca juga: 4 Saham Pilihan Layak Masuk Portofolio saat Penguatan IHSG Diramal Berlanjut
|Baca juga: Dorong Kredit Tumbuh 12% di 2026, Bos BI: Instrumen Kebijakan Makroprudensial akan Tetap Longgar!
Laporan itu menambahkan pemerintah lokal dan nasional merespons dengan mengirimkan anggaran darurat, misalnya, Ayutthaya menerima hampir US$1 juta. Di Malaysia dan Indonesia, dampak ekonominya diperkirakan lebih rendah, meskipun kemungkinan mencapai puluhan juta dolar AS, mengingat besarnya dampak yang ditimbulkannya.
Thailand
Berdasarkan beberapa laporan situasi yang dikeluarkan oleh Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand, total 21 provinsi melaporkan banjir, dengan 52 kabupaten paling terkena dampak di wilayah tengah dan utara dan hingga 117 kabupaten di selatan.
Pada puncak peristiwa ini, hampir 1,1 juta rumah tangga (2,9 juta orang) terkena dampaknya di wilayah selatan saja, sementara sekitar 143 ribu rumah tangga dan hampir 500 ribu orang terkena dampaknya di provinsi tengah dan utara.
|Baca juga: GoTo Buka Suara soal Gugatan Mantan Karyawan Rp43,2 Miliar dan Rumor Merger dengan Grab
Jumlah properti yang terkena dampak tertinggi antara lain Ayutthaya (68 ribu), Songkhla (370 ribu), Nakhon Si Thammarat (223 ribu), Phatthalung (188 ribu), dan Narathiwat (82 ribu). Dampak lebih lanjut mencakup kerusakan parah pada infrastruktur, seperti terputusnya jembatan dan rusaknya jalan.
Total korban jiwa yang dilaporkan mencapai 53 orang:28 di Thailand utara dan 25 di provinsi selatan, yang sebagian besar tercatat setelah Badai Tropis Senyar mulai memainkan peran penting.
Malaysia
Di Malaysia, banjir berdampak pada 10 negara bagian di seluruh Malaysia, menyebabkan lebih dari 21 ribu orang mengungsi di seluruh negeri. Kelantan merupakan wilayah yang terkena dampak paling parah, dengan 9.642 pengungsi, diikuti oleh Perak (4.300), Selangor (2.900), dan Kedah (2.800).
Peristiwa ini telah mengganggu transportasi dan membebani sistem mitigasi banjir, khususnya di Selangor. Perkiraan jumlah korban sejauh ini adalah satu orang.
Indonesia
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Provinsi Aceh mencatatkan lebih dari 2.400 rumah rusak, dengan dampak tambahan yang signifikan terhadap jalan dan lahan pertanian. Di Sumatra Barat, sebanyak 3.000 rumah terendam di Padang Pariaman, sedangkan 21 rumah mengalami kerusakan di Kabupaten Agam.
|Baca juga: 6 Rekomendasi Saham Pilihan yang Layak Masuk Radar Hari Ini
|Baca juga: Terungkap! Ini Profil Daidan Utama di Balik Pemecatan Karyawati Kasus Tumbler TUKU
Pada Sumatra Utara yang terdampak banjir, sebanyak 1.902 rumah di Tapanuli Tengah, dan 50 rumah rusak di Tapanuli Utara. Kebumen di Jawa Tengah dilanda banjir yang mengancam 2.200 rumah, dan Pasuruan di Jawa Timur mengalami banjir pemukiman yang meluas.
Mengingat informasi yang diperoleh dari media sumber masih dalam tahap awal, tingkat kerusakan pastinya belum dapat ditentukan. Dalam hal jumlah korban tewas, statistiknya sangat bervariasi karena operasi penyelamatan masih berlangsung, namun perkiraan awal melaporkan 47 korban jiwa.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
