Media Asuransi, GLOBAL – Tren Media Global dari WTW memprediksi adanya peningkatan pada biaya medis di Filipina mencapai 18,3 persen. Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan 2024 yaitu 19,3 persen.
Pada 2023, kenaikan biaya medis tercatat sebesar 17,9 persen. Sementara itu, kawasan Asia-Pasifik diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata 12,3 persen pada 2025, dipicu oleh meningkatnya penggunaan layanan kesehatan, mahalnya biaya farmasi, dan adopsi teknologi medis baru.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu, 8 Januari 2024, Industri organisasi pemeliharaan kesehatan (HMO) di Filipina menghadapi kerugian besar, dengan kerugian bersih mencapai US$25 juta (P1,433 miliar) pada 2022, yang hampir tiga kali lipat menjadi US$75 juta (P4,269 miliar) pada 2023.
|Baca juga: Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, Ternyata Ini Keuntungannya!
|Baca juga: Premi Asuransi per November 2024 Naik 2,2%
Lonjakan ini disebabkan oleh meningkatnya klaim dan manfaat yang harus dibayarkan. Untuk mengatasi tekanan finansial, industri asuransi secara rutin menyesuaikan asumsi harga, dengan mempertimbangkan tingkat inflasi medis yang mencapai 15 persen hingga 18 persen selama tiga tahun terakhir.
Faktor utama yang mendorong inflasi medis adalah meningkatnya biaya rumah sakit, tarif profesional, serta frekuensi penyakit. Selain itu, jumlah klaim telah melampaui tingkat sebelum pandemi 2019, dengan biaya per klaim melonjak akibat mahalnya layanan dan prosedur medis.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News