Media Asuransi, JAKARTA – Bisnis bancassurance PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 20 persen secara year on year (yoy). Peningkatan tersebut turut mendongkrak pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) perseroan yang tumbuh 15 persen yoy.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Muamalat, Hery Syafril, mengatakan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh strategi bisnis Bank Muamalat yang menyesuaikan produk bancassurance dengan profil dan kebutuhan nasabah. Ditambah lagi dengan proses yang dibuat simpel dan efisien.
|Baca juga: Bancassurance Dongkrak Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal I/2021
“Kami juga menyediakan layanan purna jual yang andal serta program penjualan yang menarik seperti customer gathering dan giveaway untuk nasabah. Oleh karena itu, tahun ini kami menargetkan pertumbuhan volume penjualan bisa naik dua kali lipat dibanding tahun lalu,” ujarnya dala keterangan resmi, Jumat, 20 Januari 2022.
Dia jelaskan, pada tahun 2023 prospek bisnis bancassurance diprediksi bakal cerah yang didorong oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi dan perencanaan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, Bank Muamalat juga akan meluncurkan produk baru dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) untuk menyasar segmen nasabah haji plus yang memiliki kebutuhan untuk pelunasan biaya haji dalam mata uang tersebut serta nasabah yang memiliki kebutuhan proteksi sekaligus berinvestasi dalam mata uang USD.
“Kami juga akan meluncurkan produk asuransi tradisional term life dengan fitur yang sederhana dan kontribusi yang terjangkau untuk menyasar segmen nasabah mass affluent,” imbuh Hery.
Pada kuartal III/2022 Bank Muamalat mencatatkan profit before tax (PBT) sebesar Rp40 miliar, tumbuh 332 persen secara year on year (yoy). Adapun total aset tercatat tumbuh sebesar 15 persen yoy dari Rp52,1 triliun menjadi Rp59,7 triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News