Media Asuransi, JAKARTA – Kabar rencana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjual lini bisnis asuransinya yaitu BNI Life, dinilai menjadi satu opsi strategis perseroan dalam meningkatkan kualitas asetnya dan membuka peluang lebih dalam ekspansi ke bisnis bank digital.
Sebelumnya, BBNI dikabarkan sedang mempertimbangkan menjual kepemilikan sahamnya di unit bisnis asuransi jiwa yang diperkirakan nilainya mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp14,5 triliun. Dilansir dari Bloomberg, BBNI tengah mengkaji untuk melepas 60% sahamnya di BNI Life Insurance.
|Baca juga: Peringkat BNI Life Ditetapkan idAA+ Stabil
Terkait rencana transaksi tersebut, platform EduFintch yang dimiliki oleh Ellen May, Emtrade menilai dana segar hasil penjualan BNI Life tersebut dapat meningkatkan kas dan setara kas BBNI. Hal ini dapat meningkatkan kualitas dan meminimalkan risiko kredit macet mengingat per kuartal I/2022 rasio NPL BBNI di angka 3,5% atau lebih tinggi dari rata-rata NPL industri di 3,1%.
Sebagai catatan, selama ini lini bisnis asuransi milik BNI ini menyumbang pendapatan Rp5,8 triliun dan laba bersih Rp145 miliar sepanjang 2021.
Selain itu, dengan posisi kas yang besar BBNI dianggap punya peluang yang lebih untuk ekspansi ke segmen yang lain. “Kami menilai peluang ekspansi BBNI akan lebih diprioritaskan ke pengembangan segmen bisnis bank digital, mengingat BBNI sudah berhasil mengakuisisi Bank Mayora dan bekerja sama dengan Sea Ltd yang punya track record baik dalam teknologi perbankan digital.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News