1
1

Bos Asuransi HK dipenjara Karena Terjerat Kasus Perkosaan

Ilustrasi kejahatan pemerkosaan. | Foto: freepick

Media Asuransi, GLOBAL – Chow Ka-wai, seorang direktur regional sebuah perusahaan asuransi berusia 45 tahun, dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena tindak perkosaan terhadap pekerja rumah tangganya yang berasal dari Indonesia berusia 40 tahun, menyusul insiden mabuk pada tahun 2021.

Chow, bulan lalu divonis bersalah oleh juri Pengadilan Tinggi yang terdiri dari enam pria atas satu tuduhan pemerkosaan. Selama pembacaan hukuman, Panitera Pengadilan Tinggi, Martin Hui Siu-ting , mengungkapkan betapa parahnya pelanggaran kepercayaan yang dilakukan Chow sebagai majikan terhadap pekerja tersebut. Dia menekankan perlunya hukuman jera mengingat beratnya pelanggaran yang dilakukan.

|Baca juga: Terlibat Kasus Korupsi, Mantan Bos Asuransi China  Dipenjara Seumur Hidup

Dilansir laman Business Insurance Mag, Hui juga mengakui dampak kasus tersebut terhadap keluarga Chow, khususnya ketiga anaknya, karena Chow telah menceraikan istrinya, dan anak-anak tersebut kini diasuh oleh ibu Chow yang berusia 74 tahun. Namun, ia mengatakan Chow harus menghadapi konsekuensi atas perbuatannya.

 

Pernyataan hubungan ditolak

Pernyataan pembela bahwa Chow dan pekerja tersebut mempunyai hubungan dekat di luar lingkup pekerjaan ditolak oleh Hui. Dia menekankan bahwa pekerja tersebut tidak menyetujui keterlibatan seksual apa pun, dan menekankan bahwa Chow bertindak di luar keinginannya.

Menurut Hui, akibat dari perkosaan tersebut telah membuat pekerja tersebut bergulat dengan gangguan stres pasca-trauma, berjuang melawan rasa takut dan pengendalian emosi setiap hari, serta menunjukkan gejala kecemasan dan depresi.

Sebagai seorang pekerja migran yang bergantung secara finansial pada majikannya di Hong Kong, kerentanan yang dialami oleh pekerja migran ini ditegaskan oleh Hui. Proses pengadilan mengungkapkan bahwa Chow, melakukan penyerangan pada 10 Agustus 2021, saat berada di bawah pengaruh alkohol. Insiden tersebut melibatkan rayuan seksual yang tidak diinginkan, penyerangan, dan hubungan seksual non-konsensual tanpa perlindungan. Meskipun ada upaya dari penolong untuk melawan, dia berhasil dikalahkan.

Pekerja rumah tangga menceritakan kejadian tersebut kepada istri Chow keesokan harinya, mengungkapkan ketidakmampuannya untuk terus tinggal di apartemen yang sama karena rasa takut. Di hari yang sama, dia juga meninggalkan kediaman Chow dan melaporkan penyerangan tersebut ke polisi.

Dalam permohonan keringanan hukuman, pembela menyoroti sifat impulsif dari tindakan Chow yang didorong oleh alkohol, dan menekankan tidak adanya perencanaan terlebih dahulu. Mereka juga mencatat bahwa pekerja rumah tangga tersebut telah mendapatkan pekerjaan baru dan sedang dalam proses untuk maju, meskipun ada tantangan psikologis yang dihadapi.

Pembela juga membahas ketiga anak Chow, yang akan ditinggalkan dalam perawatan ibunya sementara ibunya sendiri menderita penyakit jantung.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AAUI Prediksi Premi Bruto Asuransi Umum Naik 12 Persen di 2023
Next Post Swiss Re Institute: Potensi Pemanfaatan Digitalisasi Masih Rendah

Member Login

or