1
1

Bos Maipark Pede Capai Ekuitas Rp2 Triliun, Caranya?

Direktur Utama Reasuransi Maipark Indonesia Kocu Andre Hutagalung. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) Kocu Andre Hutagalung menyatakan saat ini perusahaan memiliki modal sebesar Rp700 miliar. Di sisi lain, regulasi mengharuskan Maipark untuk mencapai modal sebesar Rp1 triliun di 2026 dan Rp2 triliun di 2028.

|Baca juga: Mengintip 3 Fokus Utama MSIG Life di 2024

Kocu mengungkapkan target Rp1 triliun masih dapat dicapai. Namun untuk mencapai Rp2 triliun diperlukan strategi permodalan tambahan seperti melibatkan investor strategis, pasar modal, serta kontribusi dari pemegang saham yang ada.

|Baca juga: Kinerja Keuangan Emiten Semester I/2024 Bakal Tentukan Arah Kinerja Pasar Saham

“Untuk mencapai modal Rp2 triliun, kita perlu menggunakan instrumen permodalan lain, apakah itu investor strategis, apakah itu capital market, dan tentu penyertaan dari pemegang saham existing. Ketiga hal ini yang akan mendorong kita dari Rp1 triliun ke Rp2 triliun,” ujarnya kepada awak media, di Kawasan Plataran Menteng, Kamis, 20 Juni 2024.

|Baca juga: Harga Rumah di Jakarta Selatan Naik, Jakarta Utara Turun

Dirinya menegaskan pentingnya menunjukkan kualitas bisnis yang tepat agar dapat menarik minat investor. “Kami harus menunjukkan kualitas bisnis yang tepat, karena kalau tidak, tentu tidak ada yang ingin menyuntikkan modal ke Maipark. Itu sebabnya sekarang Maipark fokus kepada pertumbuhan tapi yang berkualitas,” tuturnya.

|Baca juga: Kinerja Keuangan Emiten Semester I/2024 Bakal Tentukan Arah Kinerja Pasar Saham

Untuk menarik investor dan meningkatkan modal, tambahnya, Maipark sangat fokus pada kinerja perusahaan. “Supaya pemodal itu tertarik dengan Maipark dan ikut menjadi pemegang saham, kita harus sangat fokus pada kinerja karena kita bicara tentang permodalan yang sangat besar,” ungkap Kocu.

Pertumbuhan organik

Kocu mengungkapkan pertumbuhan organik potensial Maipark berada di lini bisnis nonkompulsory, terutama dari pengembangan produk baru yang dipasarkan oleh perusahaan asuransi dan diasuransikan kembali ke Maipark.

|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat PLN BBB dengan Outlook Stabil

“Pertumbuhan organik yang potensial ada di lini bisnis nonkompulsory, bisnis yang dikembangkan dari produk baru. Jadi bukan bisnis yang berjalan biasa, tapi produk baru dari Maipark,” imbuhnya.

|Baca juga: Seremonial Peletakan Batu Pertama GRHA AAJI 

Ia menegaskan target untuk mencapai nilai ekuitas Rp2 triliun adalah 2028. “Kita masih membutuhkan tambahan Rp300 miliar (untuk mencapai ekuitas Rp1 triliun), yang kami harapkan bisa tercapai pada 2026. Jika tidak maka kemungkinan target (bisnis) tidak akan tercapai pada akhir tahun ini,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Mengintip 3 Fokus Utama MSIG Life di 2024
Next Post Asuransi Astra Serahkan 16 Sapi dan 20 Kambing Kurban di Berbagai Wilayah

Member Login

or