1
1

Cara Sun Life Singapura Lindungi Kaum Ultra Kaya di Tengah Ekonomi yang Lesu

Logo Sun Life Financial Inc. | Foto: theedgemarkets.com

Media Asuransi, GLOBAL – Bukan rahasia lagi bahwa selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi lonjakan kekayaan yang signifikan yang mengarah ke sisi timur peta dunia. Ketika China dan negara-negara tetangganya yang makmur, Singapura, dan Hong Kong  menjadi pusat internasional di berbagai industri, sudah pasti pula bahwa mengasuransikan sektor kekayaan bersih tinggi (high-net-worth) menjadi sangat penting dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat.

Dikutip melalui laman Insurance Business Asia, Sun Life Singapura dan kepala kemitraan dan pemasarannya, Michael Wei, memaparkan mengenai sektor HNW di negara singa tersebut, pandangan mereka terhadap inflasi dan krisis biaya hidup, serta keunggulan Singapura dibandingkan dengan saingannya di bidang asuransi, yakni Hong Kong.

“Salah satu indikator penting dari pertumbuhan Singapura sebagai pusat keuangan adalah pendirian 1.100 kantor keluarga tunggal di negara ini pada akhir tahun 2022 berdasarkan angka-angka MAS,” kata Sun Life Singapura.

|Baca juga: Sun Life Hong Kong Meluncurkan eSunPro

“Selain itu, sebuah laporan dari konsultan real estat Knight Frank menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa pada populasi Ultra-High Net Worth (UHNW) di Singapura, yang mengalami peningkatan sebesar 6,9% dari 4.206 orang di tahun 2021 menjadi 4.498 orang di tahun 2022,” tambahnya.

Perusahaan asuransi ini mencatat bahwa tren positif ini kontras dengan populasi global individu ultra-kaya yang telah menurun sebesar 3,8% pada tahun 2022. Sebaliknya, Singapura akan terus menjadi rumah bagi sektor UHNW dalam waktu dekat, mencapai sekitar 5.300 individu pada tahun 2027, meningkat 17,7%.

“Prospek keseluruhan lanskap HNW di Singapura tetap menjanjikan, karena negara ini terus menarik arus masuk kekayaan yang kuat dan melihat semakin banyak keluarga HNW dan UHNW yang memprioritaskan pelestarian kekayaan dan kebutuhan perencanaan suksesi mereka,” kata Wei.

“Tren ini telah ditekankan sejak pandemi melanda, menggarisbawahi ketahanan dan daya tarik Singapura sebagai pusat manajemen kekayaan di dunia,” tambahnya.

Meskipun Sun Life Singapura mengakui bahwa krisis biaya hidup yang akan datang dan masalah inflasi menjadi kekhawatiran bagi pertumbuhan sektor HNW, ada juga beberapa faktor yang menunjukkan bahwa pasar masih akan berkembang di tahun-tahun mendatang.“Tinjauan tahunan oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengindikasikan bahwa pertumbuhan jangka pendek Singapura mungkin akan tetap lemah karena prospek yang meredup,” jelas perseroan.

Namun, lanjutnya, perlu dicatat bahwa inflasi diperkirakan akan berkurang pada akhir tahun. MAS saat ini memperkirakan inflasi umum tahun 2023 berada di 4,5% hingga 5,5%, lebih lambat dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,5% hingga 6,5%.

Selain itu, inflasi inti diperkirakan akan jauh lebih rendah, berkisar antara 2,5% hingga 3,0%. Perkiraan ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi dapat mereda dalam jangka menengah,” tuturnya.

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, perusahaan asuransi ini yakin akan adanya lintasan kenaikan untuk segmen ini. Semua itu akan bermuara pada praktikregulasi yang tepat, kebijakan yang bertujuan untuk menarik keluarga UHNW untuk membuka usaha di Singapura.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reinsurance Group of America Catatkan Peningkatan Premi 3,3% pada Kuartal II/2023
Next Post Sambut HUT RI ke-78, Pertamina Retail dan PertaLife Insurance Adakan Donor Darah

Member Login

or