Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk masa depan anak. Salah satu bentuk ‘investasi’ terbesar adalah pendidikan. Namun kita sadari bahwa biaya pendidikan terus naik dari waktu, ke waktu. Laju kenaikannya lebih tinggi dibandingkan laju kenaikan gaji kita, sebagai orang tua.
Selain memastikan kebutuhan jangka pendek terpenuhi, banyak orang tua juga mulai memikirkan kebutuhan jangka panjang. Misalnya membelikan aset seperti rumah agar kelak anak tetap memiliki tempat tinggal yang layak dan nyaman, tanpa harus terbebani biaya yang kian tinggi di masa depan. Nilai properti terus naik, sehingga akan membuat pembelian properti untuk anak semakin sulit dilakukan jika tidak direncanakan dari jauh hari.
|Baca juga: 5 Langkah yang Perlu Dilakukan Sebelum Perencanaan Dana Pendidikan
Tak hanya biaya pendidikan dan properti, biaya-biaya terkait gaya hidup juga terus membumbung. Misalnya untuk liburan, yang telah menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas hidup keluarga.
Chief Customer Marketing Officer PT Prudential Life Sharia Assurance (Prudential Syariah), Vivin Arbianti Gautama, mengingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, maka nilai uang yang kita siapkan hari ini dapat kehilangan separuh kekuatannya dalam beberapa tahun mendatang. “Kekuatan daya beli Anda akan berkurang. Tabungan yang terasa cukup saat ini, belum tentu mampu mengimbangi naiknya kebutuhan anak dan keluarga di masa mendatang,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 12 Agustus 2025.
|Baca juga: Hasil Survei Populix Patahkan Mitos Anak Muda Tak Suka Menabung
Dia tambahkan, ketika bicara soal mempersiapkan masa depan, sebagian besar dari kita mungkin langsung terpikir tentang menabung, menyekolahkan anak setinggi-tingginya, atau memiliki aset seperti rumah.
Tetapi hidup sering berjalan tidak sesuai rencana. Musibah, kehilangan penghasilan, atau bahkan kepergian kita sendiri bisa datang tanpa aba-aba. Saat ketidakpastian itu terjadi, tidak semua dari kita siap.
Sebagai orang tua, kita tentu ingin meninggalkan ‘hadiah’ yang bukan sekadar harta, tapi juga rasa aman. Supaya anak tetap bisa melanjutkan hidup dengan layak, menyelesaikan sekolah, bahkan punya tempat berpijak di masa depan, meskipun kita sudah tidak lagi ada di samping mereka.
Sayangnya, banyak yang masih merasa persiapan seperti ini bisa ditunda, padahal justru waktu adalah aset terbesar kita selama masih ada kesempatan.
|Baca juga: Prudential Syariah Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan dan Asuransi Syariah bagi Anak Muda
Tanpa perencanaan yang tepat, nilai uang yang hari ini kita kumpulkan dapat menyusut dimakan inflasi. Tabungan yang terasa cukup sekarang, belum tentu bisa mencukupi kebutuhan anak kita 5–10 tahun ke depan.
Di sinilah pentingnya memiliki solusi yang tidak hanya tersimpan, tapi juga dapat bertambah nilainya seiring waktu, sehingga apa yang kita siapkan hari ini tetap berarti ketika waktunya tiba.
Vivin mengatakan bahwa bagi Prudential Syariah, mempersiapkan masa depan keluarga bukan hanya tentang apa hadiah yang kelak kita tinggalkan, tetapi memastikan hadiah yang kita siapkan hari ini tetap bernilai bahkan bertumbuh di tengah inflasi dan ketidakpastian.
“Kehadiran kita saat ini adalah hadiah berharga bagi keluarga. Namun karena risiko hidup bisa datang kapan saja, penting menyiapkan perlindungan sejak dini yang mampu menjaga nilai dan tumbuh seiring waktu. Agar apa yang kita upayakan hari ini tetap memberi arti bagi orang-orang tersayang, bahkan setelah kita tiada,” jelasnya.
Menurut Vivin, asuransi jiwa syariah dapat membantu kita mempersiapkan jaring pengaman bagi keluarga ketika mereka sangat membutuhkannya, di saat kita sudah tiada. “Mempersiapkan peninggalan lebih awal menjadi hadiah terbaik yang bisa kita berikan, bukan untuk hari ini saja, tapi untuk selamanya,” tegasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News