Media Asuransi, GLOBAL – Cowbell, entitas terkemuka di bidang asuransi siber yang dirancang untuk usaha kecil dan menengah (UKM), mendapat sorotan setelah mengumumkan momentum pertumbuhan substansial dan investasi sebesar US$25 juta.
Perkembangan ini mengikuti kuartal paling menguntungkan perusahaan dan menggarisbawahi ekspansi perusahaan yang konsisten. Sejauh ini, Cowbell telah mengumpulkan pendanaan sebesar US$148 juta.
Dilansir laman Fintech Global, investasi baru ini dipelopori oleh Prosperity7 Ventures dan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pendukung baru dan lama.
Cowbell telah memperluas basis pelanggannya sebesar 49% pada tahun 2023, dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, lintasan perusahaan menuju pertumbuhan yang menguntungkan cukup menjanjikan, terbukti dengan rasio kerugian akhir sebesar 43% yang tercatat pada tahun 2022.
Penelitian terbaru mengungkap fakta yang mengkhawatirkan bahwa 72% UKM, yang saat ini tidak memiliki asuransi siber, percaya bahwa serangan siber yang signifikan dapat menghancurkan bisnis mereka.
|Baca juga: Cowbell Menambahkan Tim Guna Meningkatkan Kemampuan Underwriting
Mengatasi permasalahan yang mendesak ini, Cowbell telah secara efektif menjembatani jurang asuransi untuk pasar yang sangat penting ini. Pada tahun 2022, perusahaan mencapai lonjakan premi sebesar 2,5 kali, sehingga melindungi UKM dari ancaman dunia maya yang terus berkembang.
Untuk meningkatkan kehadiran globalnya, Cowbell telah meresmikan operasinya di pasar Inggris, memperkenalkan Prime One untuk UKM Inggris. Fitur-fitur menonjol yang dimiliki perusahaan ini, seperti platform teknologi terintegrasi yang berbasis AI, dan kumpulan risiko yang terus dipantau yang mencakup 38 juta bisnis di AS dan Inggris, telah membedakannya dari para pesaingnya.
Menyoroti pentingnya kebijakan asuransi siber yang kuat bagi UKM, layanan khusus Cowbell, yakni Cowbell 365, telah menggagalkan ancaman uang tebusan dalam 74% kasus dan membatasi pembayaran uang tebusan menjadi hanya 26% dari permintaan awal.
Kepala Investasi Prosperity7 Ventures, Chris Zhong, berkata bahwa kerugian ekonomi akibat kejahatan siber akan mencapai US$24 triliun pada tahun 2027, sehingga semakin mempercepat adopsi dan pertumbuhan asuransi siber.
“Kami berinvestasi pada kekuatan Cowbell, yakni sumber daya manusia, budaya, dan unit ekonominya. Prosperity7 sangat antusias untuk bermitra dengan Cowbell dalam perjalanan mereka menuju pertumbuhan yang menguntungkan dan profitabilitas operasional jangka pendek seiring dengan semakin mengukuhkan kepemimpinannya di pasar UKM global,” ujarnya.
Pendiri dan CEO Cowbell, Jack Kudale, mengatakan bahwa momentum dan pertumbuhan pemegang polis sangat kuat, dengan rekor retensi perpanjangan. “Kami baru saja menutup kuartal terbesar kami hingga saat ini berkat kekuatan distribusi omnichannel, dan dengan fokus melayani mitra pialang dan pemegang polis kami. Dengan investasi baru ini, kami akan memperdalam fokus kami dalam melayani pasar pilihan kami di AS dan Inggris. Pencapaian ini merupakan bukti keahlian, budaya, dan kepemimpinan pasar kami,” pungkasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News