Media Asuransi, JAKARTA – Dewan Asuransi Indonesia (DAI) berharap Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memandang sektor asuransi sebagai indikator penting kekuatan industri jasa keuangan Indonesia.
“Sangat diharapkan Kemenkeu bisa melihat industri perasuransian adalah indikasi bahwa industri jasa keuangan Indonesia kuat dan sehat,” kata Ketua Umum DAI Yulius Bhayangkara, kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 16 September 2025.
|Baca juga: Sequis Life Resmikan Kantor Pemasaran di Alam Sutera
“Sebab di seluruh dunia, jika industri asuransinya sehat dan kuat, maka industri jasa keuangannya pasti sehat dan kuat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Yulius menegaskan, pihaknya tidak ingin terjebak dalam isu politik di balik pergantian Menteri Keuangan. Menurutnya yang terpenting saat ini adalah Kemenkeu mampu memperkuat perekonomian nasional sekaligus menciptakan iklim investasi yang menarik bagi pemodal asing untuk membangun usaha di Indonesia.
Ia menilai kebijakan perpajakan, subsidi, serta penyertaan modal di proyek strategis nasional dan BUMN harus dirancang untuk memperkuat peran industri asuransi dalam mengelola risiko di sektor keuangan.
|Baca juga: Investor Asal Korea Selatan Lepas Seluruh Kepemilikan Saham di Bank KB Indonesia, Ada Apa?
|Baca juga: BI: Konsistensi dan Inovasi Jadi Kunci Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jawa
“Aturan yang bersinggungan dengan industri asuransi seperti perpajakan sangat diharapkan bisa mendukung kestabilan berusaha. Kebijakan subsidi maupun penyertaan di proyek atau BUMN mengikutsertakan perasuransian sebagai alat pengelolaan risiko,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
