Media Asuransi, JAKARTA – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Askweni menekankan transparansi harus benar-benar dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam mendorong implementasi 22 strategi yang dicanangkan.
Askweni mengingatkan saat ini sudah saatnya menonjolkan kerja sama dari super tim antara Kementerian BUMN dan BPI Danantara, bahkan menghasilkan kinerja yang nyata. Dari 22 program yang direncanakan, Askweni menyoroti restrukturisasi besar-besaran yang akan dilakukan.
|Baca juga: Tarif Amerika Serikat Turun, Indonesia Bakal Untung atau Buntung?
|Baca juga: PAI Prediksi Ada 1.000 Aktuaris Bersertifikasi ASAI hingga FSAI di RI
“Tadi disebutkan maskapai, baja, kereta cepat, dan asuransi, kami mengharapkan agar rencana ini harus dikawal untuk memastikan tidak terjadi moral hazard atau pemborosan dana negara,” tegas Askweni, saat rapat kerja bersama Kementerian BUMN dan BPI Danantara, dikutip dari TV Parlemen, Senin, 28 Juli 2025.
Dari hasil diskusi antara Kementerian BUMN dan Danantara, lanjutnya, yang harus dilakukan ialah transparansi. Artinya niat yang baik ini bisa betul-betul dimaksimalkan sehingga membawa Indonesia tampil di dunia internasional. Paling tidak transformasi tersebut bisa berjalan dalam lima tahun terakhir.
“Nah oleh sebab itu, audit BPK dan laporan publik berkala perlu kita lakukan. Bila perlu semua masyarakat bisa mengakses laporan dari Danantara ini. Semua bisa melihat, supaya tidak ada alasan untuk berprasangka buruk kepada Danantara,” sebut Askweni.
Selain itu, Askweni menyoroti terkait dengan konsolidasi dan streamlining, sektor padat karya, pupuk, rumah sakit, dan lainnya. Ia mencatat bagian ini bisa menggunakan prinsip value for money dan hasil analisis keekonomian yang objektif. Sehingga, menghindari konsolidasi yang hanya memperluas birokrasi tanpa nilai tambah.
|Baca juga: Danantara Genjot 22 Program Strategis Tuntas hingga Akhir 2025, Termasuk Restrukturisasi Asuransi!
|Baca juga: 22 Program Strategis Danantara Dapat Catatan Khusus dari Komisi VI, Apa Itu?
“Jadi seiring dengan niat Danantara yang akan betul-betul serius, terkait human capital, saya pikir ini betul-betul dipilih. SDM yang memang berkualitas, yang punya niat yang baik, rekam jejak yang baik, sehingga harapan kita perbaikan ke depan bisa terjadi,” terang Askweni .
Selain itu, dirinya juga menyoroti terkait pengembangan bisnis baru seperti baterai, pangan, koperasi merah putih, farmasi, semen, perbankan syariah, telekomunikasi, kapal, dan sebagainya. Dirinya menyebutkan kendala pengembangan tersebut jangan sampai tidak berbasis feasibility study serta harus diumumkan kepada publik.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News