Media Asuransi, JAKARTA – Setiap orangtua sudah pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, termasuk soal pendidikan. Menjadi impian semua orang tua untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak mulai jenjang TK-SD-SMP-SMA-perguruan tinggi.
Untuk mewujudkan cita-cita itu, tentu perlu persiapan dari jauh-jauh hari. Beberapa orang tua bahkan sudah menabung dana pendidikan sejak melahirkan, bahkan sejak menikah. Hal itu perlu dipertimbangkan mengingat kenaikan rata-rata uang pangkal pendidikan di Indonesia mencapai 10%-15% per tahunnya (data Badan Pusat Statistik/BPS).
Ada beberapa produk keuangan atau investasi yang bisa digunakan untuk menyiapkan dana pendidikan anak. Pilihannya, bisa menabung atau berinvestasi. Berikut ragam produk keuangan untuk persiapan dana pendidikan anak.
Deposito yang dijamin LPS
Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya di bawah satu tahun. Tingkat pengembaliannya lebih tinggi dibanding tabungan dengan suku bunga berkisar 5%-7% per tahun, tergantung dengan tingkat suku bunga acuan yang tengah berlaku dan kelompok usaha bank yang dipilih yang mana semakin besar suatu bank biasanya suku bunga deposito akan lebih kecil. Produk ini aman selama nilai deposito serta suku bunga yang didapat sesuai dengan ketentuan dan bank yang dipilih merupakan peserta dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Tabungan berjangka
Tabungan berjangka adalah tabungan yang dapat dicairkan beberapa tahun dengan besaran bunga tertentu. Sedikit mirip dengan deposito, bedanya, tabungan berjangka menawarkan bunga hanya relatif lebih rendah dibandingkan deposito dengan kisaran 3%-6% per tahun dan tentunya tergantung dari suku bunga acuan serta ketentuan penjaminan LPS. Tabungan berjangka cocok untuk biaya pendidikan buah hati dalam waktu kurang dari tiga tahun lagi.
Reksa dana jangka panjang
Dibanding deposito, potensi keuntungan reksa dana akan lebih besar. Ada berbagai macam reksa dana yang tersedia, tergantung profil risiko investasi yang dimiliki. Untuk profil risiko moderat dan konservatif, Anda dapat memilih reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran. Sedangkan bila profil risiko Anda agresif dapat memilih reksa dana saham. Perkembangan nilai reksa dana akan sangat tergantung dari instrumen yang digunakan untuk berinvestasi. Apabila nilai investasi sudah mencapai nilai yang diinginkan, bisa segera dipindahkan ke instrumen yang memiliki risiko lebih rendah seperti tabungan atau deposito.
Asuransi pendidikan
Asuransi yang paling umum digunakan untuk kebutuhan dana pendidikan adalah dwiguna atau dikenal juga dengan nama endowment. Produk ini menawarkan kepastian nilai yang akan dibayarkan pada tahun tertentu serta nilai dan periode bayar yang sudah jelas pula. Apabila terjadi risiko selama masa pertanggungan yang meliputi masa pembayaran hingga seluruh manfaat dibayarkan, maka uang pertanggungan akan cair. Kelebihan asuransi dwiguna adalah komponen kepastian nilai yang akan didapat, namun nilai premi yang dibutuhkan biasanya relatif lebih tinggi.
Alternatif lain produk asuransi yang dapat digunakan adalah produk asuransi yang disertai investasi, yakni besaran nilai uang pertanggungan disesuaikan dengan besarnya biaya pendidikan yang dibutuhkan dan sudah disesuaikan dengan inflasi, lalu porsi investasi yang dibayarkan secara rutin disesuaikan besarnya agar dapat mencapai nilai dana pendidikan yang diinginkan.
Berbeda dengan produk dwiguna, produk ini tidak memiliki unsur kepastian dari sisi pengembangan investasi, karena akan dipengaruhi oleh kondisi pasar. Perkembangan nilai investasi perlu dipantau secara berkala dan besarnya setoran ada kemungkinan perlu disesuaikan apabila perkembangan dana lebih rendah dari yang direncanakan.
Investasi properti
Properti dapat dijadikan instrumen investasi untuk persiapan dana pendidikan anak. Dengan membeli rumah, ruko, tanah, atau apartemen Anda selalu berpeluang mendapat untung karena harga properti meningkat sekitar 10%-15% per tahun, bahkan bisa mencapai 20% atau hampir sama atau lebih tinggi dibanding kenaikan biaya pendidikan rata-rata per tahun.
Harga properti bisa berkali-kali lipat dalam 5-10 tahun mendatang. Terlebih jika kawasan rumah dikelilingi fasilitas jalan tol, jalan raya, atau stasiun. Selain itu, properti juga dapat menjadi aset aktif yang mendatangkan keuntungan tiap bulan dengan cara disewakan.
Namun tentu Anda perlu menyiapkan modal besar sebelum membeli properti. Anda dapat membeli properti dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Sementara biaya cicilan dapat menggunakan uang hasil sewa. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah, proses penjualan properti tidak secepat instrumen keuangan lainnya apalagi ketika harga yang diinginkan lebih tinggi dari harga pasar.
Investasi emas
Nilai emas relatif stabil, meskipun secara harga cenderung mengalami kenaikan. Emas dapat dijadikan alternatif instrument untuk diversifikasi kas, namun secara pertumbuhan nilai tidak akan seagresif instrumen investasi lain seperti saham. Belilah emas saat harga murah dan jual saat harga tinggi. Anda bisa menahan emas untuk jangka panjang sekitar 5-10 tahun agar harga emas semakin tinggi.
Saham
Instrumen paling cocok untuk kebutuhan dana lebih dari 5 tahun. Belilah saham saat valuasi murah, lalu simpan. Jangan mudah tergoda return belasan atau puluhan persen saja. Harga saham bisa melejit bahkan berkali kali lipat bila bersabar. Pastikan berinvestasi pada saham perusahaan yang dikenal serta memiliki potensi pertumbuhan yang menarik agar investasi menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts