1
1

Berminat Investasi di Properti, Perhatikan Hal Ini

Kantor pusat PT PP Properti Tbk. | Foto: PP Properti

Media Asuransi, JAKARTA – Meskipun dewasa ini muncul berbagai media untuk berinvestasi, properti masih menjadi salah satu primadona investasi yang diminati banyak orang. Beberapa jenis properti yang bisa dijadikan investasi misalnya tanah, bangunan, rumah, rumah toko, kantor, kos-kosan, dan apartemen.

Selain diminati karena menawarkan imbal hasil dari harga yang selalu meningkat, properti juga disukai karena bisa mendatangkan penghasilan pasif dari biaya kontrak dan sewa. Tak heran, investasi properti banyak dipilih sebagai sumber penghasilan pasif saat pensiun.

Cermati hal ini sebelum berinvestasi properti

Apakah Anda tertarik berinvestasi di bidang properti? Jika ya, ada baiknya Anda mengetahui dan memahami hal-hal penting berikut sebelum memutuskan membeli properti agar tidak salah langkah. 

1. Menentukan budget

Hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah budget untuk membeli properti. Properti merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup menjanjikan. Dalam piramida perencanaan keuangan, maka investasi berada di urutan ketiga yang perlu dipenuhi setelah piramida urutan pertama dan kedua sudah terpenuhi, yaitu manajemen arus kas dan pengelolaan risiko.

Baca juga: Sempat Maju Mundur, Jokowi Resmi Larang Ekspor CPO

Artinya, sebelum berinvestasi, Anda perlu mengamankan dana tunai untuk kebutuhan jangka pendek seperti dana darurat dan sumber dana untuk membayar pengeluaran tetap. Dana darurat yang ideal ialah tiga kali pengeluaran bulanan jika Anda lajang, atau enam kali pengeluaran bulanan jika Anda telah menikah. Setelah manajemen arus kas sudah aman, Anda dapat selanjutnya mengelola risiko dengan memiliki asuransi.

Setelah kedua pondasi tersebut terpenuhi, Anda dapat menyisihkan dana lebih untuk investasi. Jika berencana membeli properti dengan kredit, berarti dalam tahap ini Anda perlu memikirkan besar down payment, tenor pinjaman, serta cicilan yang perlu dibayar setiap bulan. Upayakan agar cicilan ini tidak melebihi 35% dari penghasilan bulanan. Rasio ini penting untuk menjaga agar arus kas tetap sehat dan dapat memenuhi kebutuhanmu yang lain.

2. Pastikan pengembang memiliki track record yang baik

Jika Anda berniat membeli properti dari pengembang, maka sebelum membeli lakukanlah background checking terkait pengembang tersebut. Beberapa hal yang perlu dicek ialah apakah pengembang tersebut pernah mangkrak dalam mengembangkan suatu properti, apakah pengembang tersebut pernah telat dari jadwal serah terima properti kepada konsumen, serta bagaimana pengembang mengelola properti setelah serah terima pada konsumen. Pengembang yang tetap merawat lingkungan perumahan setelah serah terima, akan membuat lingkungan tertata rapi, sehingga meningkatkan kenyamanan penghuni dan nilai jual.

3. Memperhitungkan lokasi dan akses properti

Lokasi properti yang strategis sangat berkaitan erat dengan potensi kenaikan harga properti tersebut di kemudian hari. Coba perhatikan, berapa lama waktu yang diperlukan dari properti yang hendak Anda beli untuk mengakses tol, stasiun kereta rel listrik (KRL), halte transjakarta, stasiun mass rapid transit (MRT), pasar, tempat ibadah, sekolah, bank, dan fasilitas umum lainnya. Lokasi ini akan memberikanmu gambaran mengenai jarak tempuh dari rumah ke kantor dan fasilitas umum, serta biaya transportasi yang diperlukan.

Semakin jauh lokasi properti dari akses dan fasilitas umum, maka biaya yang akan Anda keluarkan untuk memakai properti tersebut akan semakin mahal. Di samping itu, potensi kenaikan harga juga akan lebih lambat dibandingkan dengan properti yang memiliki lokasi strategis.

4. Menakar potensi pendapatan dari sewa

Anda juga dapat menggali informasi mengenai kebutuhan properti sewa di kawasan tersebut. Umumnya, permintaan properti sewa seperti rumah kontrakan, kos-kosan, dan apartemen sewa akan berkembang jika properti tersebut berada di lokasi yang dekat dengan kampus, perkantoran, mal, dan kawasan industri. Perhatikan pula apakah lingkungan sekitar memungkinkan, jika Anda akan menyewakan properti.

Baca juga: Sumitomo Mundur dari Proyek Smelter INCO

5. Perhatikan lingkungan sekitar dan sarana pendukung

Perhatikan pula sarana dan prasarana apa saja yang disediakan oleh pengembang. Sarana dan prasarana ini misalnya infrastruktur air, club house, pasar, pengelolaan sampah, dan sebagainya. Anda juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar, seperti apakah lokasi tersebut rawan kejahatan atau tidak, apakah Anda dapat beribadah dengan nyaman di sana, dan apakah lokasi tersebut rawan banjir atau tidak.

6. Menakar potensi keuntungan investasi

Anda juga dapat meneropong potensi keuntungan investasi di masa mendatang dengan mengecek pembangunan yang akan dilakukan di sekitar properti. Misalnya, apakah lokasi sekitar properti tersebut akan dibangun pintu tol, stasiun KRL, mal, kawasan industri, dan sebagainya. Potensi keuntungan investasi juga dapat terjadi jika pengembang berencana mengembangkan kawasan tersebut dalam jangka panjang.

7. Perhatikan biaya memelihara properti

Perhatikan pula biaya pemeliharaan dan biaya terkait properti lainnya yang perlu Anda penuhi. Idealnya, suatu properti yang berbentuk bangunan perlu direnovasi setiap lima tahun hingga 10 tahun sekali agar awet dan tampak rapi. Lalu, ada biaya lain yang perlu Anda perhitungkan seperti biaya keamanan, biaya kebersihan, biaya terkait pembelian di awal seperti akta jual beli (AJB) dan biaya notaris, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Sewa jika Anda akan menyewakannya, dan sebagainya. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Memahami 3 Fungsi Utama Asuransi
Next Post Jasa Raharja Berharap Pemudik Arus Balik  Setertib Arus Mudik

Member Login

or