Media Asuransi, JAKARTA – Belakangan ini, banyak berita miring seputar asuransi unitlink. Sejumlah nasabah asuransi unitlink dari suatu perusahaan asuransi ternama merasa kecewa dan dirugikan, sebab polis asuransinya dianggap tidak memberikan manfaat sesuai yang dijanjikan.
Akibat selisih paham antara kedua belah pihak, akhirnya tidak sedikit masyarakat yang jadi memiliki persepsi buruk, bahkan sampai anti terhadap asuransi unitlink. Kasus seperti ini tentunya sangat disayangkan. Terlebih lagi, faktanya asuransi unitlink memang bisa memberikan kita proteksi lebih dibanding asuransi murni.
Baca juga: Refinancing Obligasi Jatuh Tempo, Peringkat Sinar Mas Agro (SMAR) Ditegaskan idAA-
Nah, kali ini kita akan menelaah akar masalah dalam asuransi unitlink beserta dengan cara memilih tipe asuransi unitlink yang tepat. Baca sampai habis, ya!
Mengapa Ada Banyak Nasabah Asuransi Unitlink yang Kecewa?
Alasan utama penyebab nasabah merasa ‘tertipu’ oleh perusahaan asuransi dikarenakan adanya miskomunikasi antara nasabah dan tenaga pemasar ketika menawarkan produk asuransi unitlink.
Kerap dijumpai tenaga pemasar yang tidak memberikan cukup penjelasan kepada nasabah mengenai cara kerja investasi dalam unitlink. Para tenaga pemasar ‘nakal’ ini umumnya hanya menjelaskan skema keuntungan dari investasi unitlink saja, tanpa menerangkan bahwa ada risiko pada tipe unitlink tertentu. Setelah nasabah membeli polis asuransi unitlink dan melihat kenyataan bahwa imbal hasil investasinya tidak seperti yang disampaikan oleh tenaga pemasar, di saat itulah akhirnya nasabah menjadi kecewa dengan asuransi unitlink.
Bagaimana Cara Memilih Asuransi Unitlink yang Tepat?
Lantas, bagaimana caranya agar Anda bisa tetap mendapatkan manfaat maksimal asuransi unitlink, tanpa harus merasa dikecewakan ataupun tertipu? Berikut ini tipsnya:
1. Pilihlah perusahaan asuransi dan tenaga pemasar yang kredibel
Bukan hanya dalam pembelian asuransi unitlink saja, kredibilitas perusahaan adalah faktor penting yang harus diperhatikan ketika hendak membeli produk asuransi apapun. Pastikan perusahaan asuransi tersebut memiliki reputasi baik dan telah terbukti membayarkan uang pertanggungan kepada nasabah. Anda juga bisa cek legalitas perusahaan asuransi yang ingin dibeli produknya di laman resmi lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga: Terkuak, Ini Modus Operandi Mafia Minyak Goreng
Bila Anda memutuskan membeli produk asuransi unitlink dari perusahaan asuransi yang menggunakan jasa tenaga pemasar dalam menjualkan produknya, perlu memilih tenaga pemasar yang profesional dan berpengalaman.
2. Kenali potensi risiko investasi
Setiap instrumen investasi pasti memiliki risikonya masing-masing, tak terkecuali investasi yang terdapat dalam asuransi unitlink. Pilihan investasi unitlink memiliki banyak macam, mulai dari yang berisiko rendah sampai dengan risiko tinggi. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali jenis profil investasimu terlebih dulu. Dengan begitu, Anda akan dapat menentukan tipe penempatan investasi yang tepat sesuai toleransi risiko.
Sebagai contoh, jika Anda termasuk dalam profil investor konservatif, pilihlah jenis unitlink berisiko rendah yang menempatkan dana nasabah di instrumen pasar uang. Sedangkan, bila Anda adalah seorang investor dengan profil agresif, dapat memilih tipe unitlink risiko tinggi yang mengelola dana nasabah lewat instrumen saham.
3. Pahami dan sampaikan kebutuhan proteksi
Selain mengenali profil risiko investasi, Anda juga perlu memahami kebutuhan proteksi diri. Misalnya, jika Anda adalah seorang investor moderat yang memerlukan proteksi jiwa sekaligus kesehatan, maka dapat memilih produk asuransi jiwa unitlink dengan investasi risiko menengah, beserta asuransi tambahan (rider) dengan manfaat penggantian biaya rawat inap di rumah sakit.
Apabila Anda membeli produk asuransi unitlink lewat tenaga pemasar, maka komunikasikan padanya tentang kebutuhan proteksi dan profil risiko. Sehingga, tenaga pemasar dapat memberikan pilihan produk sesuai dengan apa yang Anda butuhkan.
4. Gali informasi sedetail mungkin
Langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi sedetail mungkin tentang produk asuransi unitlink yang ingin dibeli, meliputi:
1. Berapa besar uang pertanggungan yang bisa diberikan oleh perusahaan asuransi melalui produk asuransi unitlink ini?
2. Apa saja manfaat yang dapat dinikmati oleh nasabah, jika membeli produk asuransi unitlink ini?
3. Berapa besar risiko dari instrumen investasi yang dikaitkan dengan produk asuransi unitlink?
4. Apakah manfaat produk asuransi unitlink tersebut bisa dikombinasikan dengan asuransi tambahan (rider)?
5. Bagaimana prosedur klaim dan mencairkan dana hasil investasi asuransi unitlink?
Kamu bisa memperoleh informasi tersebut dari brosur, dokumen ringkasan produk dan layanan (RIPLAY), situs resmi perusahaan asuransi terkait, dan juga tenaga pemasar.
Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk bertanya kepada tenaga pemasar sampai Anda sudah merasa benar-benar paham. Bahkan, Anda bisa cross check informasi yang telah diperoleh dengan tenaga pemasar lain atau mencari tambahan informasi dari kerabat maupun teman yang sudah pernah memiliki produk asuransi unitlink serupa.
5. Manfaatkan free look period
Sejumlah perusahaan asuransi memberikan fasilitas free look period untuk para nasabahnya. Dalam periode yang sudah ditentukan, nasabah berhak untuk membatalkan perjanjian asuransi. Pada umumnya, perusahaan asuransi memberikan free look period selama 14 hari dari sejak buku polis diterima.
Maka, manfaatkanlah fasilitas ini. Apabila Anda merasa ada ketidaksesuaian antara ilustrasi yang disajikan oleh tenaga pemasar dengan manfaat dalam buku polis, Anda dapat memutuskan kontrak asuransi dan memperoleh pengembalian biaya premi selama masih dalam masa free look period. Setelah itu, Anda dapat menggantinya dengan produk asuransi yang lebih sesuai dengan kebutuhanmu.
Semoga setelah membaca uraian di atas, Anda bisa jadi lebih paham lagi tentang manfaat asuransi unitlink, ya! Anda tidak perlu khawatir dan termakan kabar burung asuransi unitlink. Perusahaan asuransi terpercaya pasti akan membayarkan setiap klaim nasabah, selama kondisinya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Informasi lengkap prosedur dan syarat klaim biasanya dicantumkan secara rinci dalam buku polis asuransi. Aha
–
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News