1
1

Fitch: 9 dari 10 Asuransi di Asia Pasifik Tetap Berprospek Stabil pada 2026

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings memproyeksikan kinerja perusahaan asuransi di Asia Pasifik tetap stabil pada 2026, didukung permodalan yang kuat dan praktik bisnis yang lebih disiplin. Asuransi jiwa fokus pada pertumbuhan berkualitas serta profitabilitas produk, sementara asuransi umum menekankan efisiensi dan disiplin underwriting.

Mengutip Insurance Asia, Rabu, 17 Desember 2025, di seluruh Asia Pasifik, perusahaan asuransi memperkuat permodalan dan mengelola aset serta liabilitas secara lebih aktif untuk menyesuaikan diri dengan perubahan aturan solvabilitas.

Fitch memperkirakan margin operasional tetap terjaga meski pasar bergerak lebih lambat, regulasi berubah, dan imbal hasil investasi lebih rendah. Asuransi umum diperkirakan mendapat manfaat dari kondisi reasuransi yang lebih menguntungkan.

Sementara itu, asuransi jiwa akan terus memperbaiki profitabilitas produk dan pengelolaan portofolio di tengah volatilitas pasar. Fitch menilai tingkat permodalan masih solid, namun volatilitas pasar menjadi risiko utama.

Lembaga pemeringkat tersebut mempertahankan outlook memburuk bagi sektor asuransi jiwa China dan Taiwan, yang sebelumnya direvisi dari stabil pada pertengahan 2025.

Asuransi jiwa China menghadapi perlambatan pertumbuhan premi akibat aturan komisi yang lebih ketat dan eksposur besar terhadap pasar saham. Di Taiwan, tekanan berasal dari standar modal baru yang berlaku pada 2026 serta pergerakan nilai tukar dan biaya lindung nilai.

Sekitar 92 persen perusahaan asuransi yang diperingkat Fitch di Asia Pasifik tetap berada pada Outlook Stabil. Fitch juga mengonfirmasi kembali sebagian besar peringkat asuransi jiwa Taiwan dengan Outlook Stabil pada November 2025 setelah risiko terkait apresiasi tajam dolar Taiwan mereda.

Head of APAC Insurance Fitch Ratings Jeffrey Liew menyebutkan pasar masih menghadapi tantangan seperti aturan modal yang lebih ketat, volatilitas pasar, dan cuaca ekstrem. Namun menurutnya, kinerja dan permodalan yang kuat menjadi penopang stabilitas.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BNP Paribas dan Ageas Perpanjang Kemitraan Bancassurance di Belgia
Next Post Subkontraktor Tanpa Asuransi Beri Data Salah, ITIC Ingatkan Risiko bagi Marine Surveyor

Member Login

or