Allianz Trade Ramal Kebangkrutan Perusahaan Meningkat di 2024Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat National Insurer Financial Strength (IFS) PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) di ‘AAA(idn)’. Outlook adalah Stabil.
“Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu, 13 Maret 2024.
Peringkat Allianz Life memperhitungkan pandangan Fitch bahwa perusahaan merupakan anak perusahaan yang ‘Important’ yang dimiliki oleh Allianz SE (IFS ‘AA’/Stabil). Perusahaan menggunakan branding Allianz, adaptasi prosedur dan proses dari grup, serta berbagi keahlian teknis dan sumber daya dengan grup.
|Baca juga: Begini Jurus Allianz Life Indonesia Tumbuhkan Kanal Distribusi Bancassurance
Fitch menilai bahwa Allianz SE akan terus memberikan dukungan kepada Allianz Life, jika diperlukan. 99,76% saham Allianz Life dimiliki oleh Allianz Asia Pacific & Africa GmbH.
Rasio kapitalisasi berbasis risiko (RBC) perusahaan turun menjadi 290% pada akhir 2023 dari 335% pada akhir 2022 karena klaim yang lebih tinggi dari bisnis kesehatan dan dipengaruhi oleh biaya risiko asuransi yang lebih tinggi dari perpanjangan kemitraan bancasurance jangka panjang. Kekuatan permodalannya didukung oleh modal internal dan perusahaan tidak memiliki leverage keuangan.
Total premi bruto (GWP) meningkat sebesar 7% di 2023 setelah turun sebesar 21% di 2022 disebabkan oleh bisnis unit link yang lebih rendah seiring dan pengalihan ke produk unit link baru untuk memenuhi peraturan yang lebih ketat mengenai asuransi unit link yang diimplementasikan pada Maret 2023.
Portofolio bisnis perusahaan didominasi oleh produk-produk unit-link dengan kontribusi sekitar 70% dari total GWP di 2023. Produk ini dianggap kurang resilien jika dibandingkan dengan produk tradisional, terutama di tengah persaingan pasar yang semakin ketat dan jika terjadi krisis likuiditas.
Sementara itu, klaim dari Allianz Life meningkat karena biaya medis yang lebih tinggi selama 2023, menyebabkan penurunan laba bersih ke Rp351 miliar dari Rp636 miliar di 2022. Return on equity turun ke 5% di 2023 dari 9% di 2022 (rata-rata tiga tahun: 7%). Fitch menilai bahwa perbaikan seleksi risiko, termasuk diversifikasi bisnis, penyesuaian harga dan ketentuan-ketentuan produk akan menjadi pendorong utama dalam menjaga margin.
|Baca juga: Allianz Trade Ramal Kebangkrutan Perusahaan Meningkat di 2024
Fitch menilai profil perusahaan Allianz Life sebagai ‘Favourable’ berdasarkan profil bisnis ‘Favourable’ dan tata kelola perusahaan ‘Neutral’ dibandingkan dengan perusahaan asuransi domestik lainnya.
Allianz Life memiliki franchise bisnis yang substantif dalam sektornya, skala operasi yang menguntungkan, selera risiko yang lebih rendah dari sektor secara keseluruhan, dan partisipasi dalam lini bisnis yang beragam. Allianz Life adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar 10% dari total premi bruto pada akhir tahun 2023.
Allianz Life menyerahkan sebagian dari preminya melalui beberapa program reasuransi yang dipimpin oleh reasuransi domestik. Fitch melihat kualitas kredit dari beberapa reasuransi domestik di panel reasuransi Allianz Life telah memburuk secara signifikan baru-baru ini. Namun, porsi yang signifikan dari jumlah yang diserahkan kepada reasuransi domestik diretrosesikan ke Allianz Reinsurance Asia Pacific dan Reinsurance Group of America, yang dapat memitigasi risiko.
Portofolio investasi Allianz Life bersifat likuid, dengan lebih dari 90% aset investasi perusahaan berada dalam bentuk kas dan setara kas serta obligasi pada akhir tahun 2023. Eksposur perusahaan terhadap aset berisiko dapat dikelola dibandingkan dengan ekuitasnya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News