Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi peringkat National Insurer Financial Strength (IFS) PT Asuransi Wahana Tata (ASWATA) di ‘AA(idn)’. Outlook adalah Stabil.
“Afirmasi peringkat mencerminkan profil perusahaan ASWATA yang ‘Moderate’, ketergantungan yang tinggi terhadap reasuransi dan kapitalisasi regulasi yang baik,” tulis Fitch dalam keterangan resminya.
Fitch menjelaskan peringkat IFS Nasional ‘AA’ menunjukkan kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban pemegang polis relatif terhadap semua kewajiban atau penerbit lain di negara atau serikat moneter yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban.
|Baca juga: Fitch Tegaskan Peringkat IFS Asuransi Wahana Tata (Aswata) AA Stabil
Fitch menilai profil perusahaan ASWATA sebagai ‘Moderate’ berdasarkan profil bisnis yang ‘Moderate’ dan tata kelola perusahaan yang ‘Moderate/Favourable’ dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan asuransi domestik lainnya di Indonesia. Perusahaan memiliki waralaba bisnis yang memadai, selera risiko yang setara dengan sektor dan lini bisnis yang cukup beragam. Perusahaan memiliki 2,5% pangsa pasar terhadap premi bruto (GPW) di industri asuransi umum pada tahun 2022.
“Sebagian besar bisnis perusahaan adalah bisnis properti dan kendaraan bermotor, masing-masing sebesar 38% dan 34% dari total GPW di 9 bulan 2023, diikuti oleh bisnis rekayasa sebesar 10%.”
ASWATA mensesikan sebagian dari premi melalui treaty reasuransi proporsional dan excess-of-loss untuk mitigasi risiko bencana alam. Rasio retensi premi, atau proporsi premi neto (NPW) terhadap GPW, adalah 47% di tahun 2022 (2021: 49%), dan rata-rata sebesar 45% selama 2020-2022. Perusahaan menahan sebagian besar premi kendaraan tapi mensesikan bagian besar dari premi asuransi rekayasa dan properti, karena bisnis-bisnis ini rentan terhadap risiko bencana alam.
Fitch melihat adanya pemulihan reasuransi yang tinggi dengan hati-hati, mengingat kualitas kredit yang lemah dari beberapa reasuransi domestik di dalam panel reasuransi ASWATA. Treaty reasuransi perusahaan dipimpin oleh perusahaan reasuransi domestik. Rasio dari pemulihan reasuransi terhadap kapital adalah 108% pada akhir 2022 (2021: 116%), lebih tinggi dibandingkan perusahaan asuransi lain yang diperingkat oleh Fitch.
|Baca juga: Peluncuran QR Code untuk Keabsahan Polis Aswata
Rasio kapital berbasis risiko (RBC) ASWATA adalah 374% pada akhir September 2023 (akhir 2022: 330%) berada di atas persyaratan minimum regulasi sebesar 120%. Pertumbuhan surplus mendungkung rasio ini dalam beberapa tahun terakhir, didukung oleh kinerja underwriting yang baik. Namun, basis kapital absolut perusahaan adalah kecil dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan domestik yang besar lainnya.
Kinerja keuangan perusahaan didukung oleh profitabilitas underwriting yang berkelanjutan, dengan rasio gabungan adalah 95% pada 9 bulan 2023 (2022: 92%), dengan rata-rata 91% selama 2020-2022. Tingkat pengembalian ekuitas rata-rata sebesar 10% selama periode yang sama.
Menurut Fitch, ASWATA memiliki strategi investasi yang konservatif. Sekitar 80% aset-aset yang diinvestasikan ditempatkan dalam bentuk kas dan ekuivalen dan juga surat berharga pendapatan tetap pada akhir tahun 2022. Perusahaan mengalokasikan sekitar 40% dari portofolio investasi ke obligasi pemerintah, di atas persyaratan regulasi 20%, sedangkan kas dan deposito berjangka menyumbang hampir 30%.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News