Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Insurer Financial Strength (IFS) PT FWD Insurance Indonesia di ‘A+(idn)’ dengan Outlook Stabil. Fitch secara bersamaan juga telah menarik peringkat FWD Indonesia.
“Peringkat tersebut mencerminkan sinergi perusahaan dengan grup, kerugian yang lebih kecil, dan pendekatan investasi yang hati-hati,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 23 Juni 2025.
Peringkat Nasional IFS ‘A’ menunjukkan kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban terhadap pemegang polis relatif terhadap semua kewajiban atau emiten lain di negara atau serikat moneter yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban.
“Fitch memutuskan untuk menarik peringkat FWD Indonesia karena alasan komersial.”
|Baca juga: FWD Insurance Adakan FWD Vodcast Episode Hari Kartini
Peringkat Nasional IFS FWD Indonesia mencerminkan penilaian Fitch bahwa perusahaan asuransi jiwa tersebut adalah anak perusahaan yang ‘Penting’ dari FWD Group Holdings Limited (FWDGHL, Issuer Default Rating: BBB+/Stabil). Perusahaan asuransi jiwa ini 79,05% dimiliki oleh FWDGHL, yang memiliki bisnis asuransi di seluruh Asia.
Fitch menilai bahwa sinergi dan berbagi pengetahuan teknis dengan perusahaan induk akan membantu membangun bisnis perusahaan asuransi jiwa ini.
Fitch menilai profil perusahaan FWD Indonesia sebagai ‘Moderat’, mencerminkan profil bisnis yang ‘Moderat’ dan tata kelola perusahaan yang ‘Netral’ dibandingkan dengan perusahaan asuransi jiwa domestik lainnya. Perusahaan asuransi jiwa ini memiliki pangsa pasar sekitar 1% dari premi bruto asuransi jiwa domestik pada tahun 2024.
FWD Indonesia bertujuan memperluas nilai bisnis barunya melalui produk proteksi dengan margin lebih tinggi serta produk unit link. Hal ini akan didukung dengan perluasan jalur distribusi di agen, bancassurance, dan e-commerce.
|Baca juga: AM Best Tarik Peringkat Tugu Insurance Company Ltd
Kerugian bersih FWD Indonesia menurun menjadi Rp782 miliar pada 2024 dari Rp1,79 triliun pada 2023. Hasil pada 2023 dipengaruhi oleh one-off impairment loss dari kemitraan bancassurance. FWD Insurance sebelumnya memiliki kemitraan distribusi asuransi jiwa selama 20 tahun dengan PT Bank Commonwealth (PTBC), tetapi membukukan one-off access fee impairment setelah pengumuman akuisisi PTBC oleh PT Bank OCBC NISP Tbk (BBB/AAA(idn) /Stabil), yang diselesaikan pada tahun 2024.
Total premi bruto yang diperoleh perusahaan turun 24% pada 2024, terutama karena penurunan bisnis unit link menyusul peluncuran produk unit link baru untuk memenuhi regulasi yang lebih ketat.
Fitch memperkirakan dukungan grup kepada FWD Indonesia dalam bentuk suntikan modal akan tetap terjaga seiring ekspansi bisnis perusahaan. Permodalan perusahaan, yang diukur dengan rasio modal berbasis risiko (RBC) regulator, turun menjadi 185% pada akhir Desember 2024 (2023: 259%) karena cadangan yang lebih tinggi dari bisnis baru. Rasio ini meningkat menjadi 202% pada akhir Mei 2025 karena nilai pasar investasi saham yang lebih tinggi.
Lebih dari 70% investasi FWD Insurance ditempatkan pada setara kas serta surat berharga. Perusahaan mempertahankan portofolio investasi yang likuid untuk memenuhi kewajiban asuransinya, dan eksposur terhadap aset berisiko relatif terhadap kapitalisasi dapat dikelola.
Fitch memperkirakan portofolio investasi tidak akan berubah secara signifikan dalam tiga hingga lima tahun ke depan mengingat strategi investasi yang hati-hati dalam kebijakan FWD Insurance.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DBS: Hong Kong Jadi Investor Asing Paling Strategis dan Konsisten untuk Indonesia
Selasa, 24 Juni 2025Graha Layar Prima (BLTZ) Raih Pinjaman Rp264 Miliar dari Bank KB Bukopin
Selasa, 24 Juni 2025
