Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings menyebutkan kerugian yang diasuransikan akibat gempa bumi yang melanda prefektur Ishikawa di Semenanjung Noto, Jepang, pada 1 Januari 2024, diperkirakan cenderung kecil. Selain itu, tidak akan memiliki dampak signifikan pada pendapatan perusahaan asuransi umum Jepang.
Dalam laporan mengenai hal ini, Fitch menyatakan, risiko underwriting dari gempa bumi di Jepang rendah untuk tiga grup asuransi non-hidup, khususnya karena paparan risiko gempa bumi mereka rendah dan dalam tingkat yang dapat dikelola.
Tokio Marine Holdings Inc, MS&AD Insurance Group Holdings Inc, dan Sompo Holdings Inc, adalah tiga grup non-hidup utama yang dimaksud. Fitch mencatat berdasarkan penelitian Nomura Research Institute menunjukkan kerugian ekonomi akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,6 tersebut diperkirakan melebihi JPY800 miliar (US$5,6 miliar).
|Baca: Kasus Asuransi Energi Terbarukan Bisa Menjadi Pemicu Perubahan Industri
Menurut lembaga peringkat, jumlah ini kurang dari lima persen dari kerugian ekonomi sebesar JPY16,9 triliun (US$118 miliar) dari gempa besar Jepang Timur pada 11 Maret 2011, dan relatif kecil dibandingkan dengan aset bersih gabungan ketiga grup non-hidup sekitar JPY8 triliun (US$57 miliar).
Analisis terbaru dari Karen Clark & Company memperkirakan kerugian yang diasuransikan dari gempa bumi bisa mencapai US$6,4 miliar, dengan kerugian di sektor perumahan menyumbang lebih dari dua pertiga dari total.
Estimasi kerugian yang diasuransikan
Dilansir dari laman Reinsurance News, Kamis, 11 Januari 2024, estimasi kerugian yang diasuransikan dari model CoreLogic sejalan dengan perkiraan antara US$1-US$5 miliar. Sementara itu, Verisk menyatakan, kerugian yang diasuransikan diperkirakan berada di kisaran US$1,8-US$3,3 miliar.
Fitch menyatakan gempa bumi di prefektur Ishikawa lebih banyak merusak daerah pedesaan dan perumahan daripada situs industri sehingga kerugian dari sektor perumahan akan menyumbang setidaknya lebih dari setengah dari total kerugian ekonomi.
|Baca: Bos Great Eastern Life: AI Bantu Proses Bisnis Asuransi Lebih Efektif dan Efisien
Fitch memperkirakan perusahaan asuransi non-hidup Jepang memiliki retensi bersih yang terbatas terhadap risiko gempa bumi perumahan karena diatur oleh pemerintah. Selain itu, eksposisi bersih mereka terhadap risiko gempa bumi korporat juga kecil.
“Karena perusahaan asuransi Jepang cenderung menghindari menanggung risiko gempa bumi besar dan mentransfer paparan tersebut kepada reinsurer besar Eropa dan AS untuk membatasi retensi mereka,” pungkas Fitch.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News