Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings memperkirakan profitabilitas PT Reasuransi Maipark Indonesia akan tetap stabil meskipun terpapar risiko bencana. Hal tersebut didukung oleh pengaturan retrosesi yang lebih kuat.
Mengutip Insurance Asia, Rabu, 24 Juli 2024, penyangga modal perusahaan diharapkan dapat mendukung konsentrasi bisnisnya pada risiko gempa bumi selama 12 hingga 24 bulan ke depan. Profitabilitas Maipark membaik, dengan imbal hasil ekuitas (ROE) meningkat menjadi 10 persen di 2023 dari tujuh persen di 2022.
ROE rata-rata tiga tahun adalah delapan persen selama 2021-2023. Perusahaan reasuransi ini mempertahankan rata-rata rasio gabungan sebesar 78 persen selama tiga tahun dan mencapai pertumbuhan delapan persen dalam premi bruto yang ditulis (GPW) pada 2023.
Fitch memperkirakan Maipark akan mempertahankan penyangga modal yang cukup mengingat eksposurnya terhadap risiko gempa bumi. Rasio modal berbasis risiko (RBC) sebesar 1.048 persen pada akhir 2023, di atas ketentuan minimum 120 persen.
|Baca juga: OJK Keluarkan Izin Perubahan Nama PT Bumiputera BOT-Finance menjadi PT BOT Finance Indonesia
Aset yang diakui lebih tinggi, menyusul peningkatan penempatan pada deposito berjangka, berkontribusi terhadap peningkatan ini. Saldo ekuitas Maipark melebihi persyaratan baru di 2026 sebesar Rp500 miliar.
Maipark menggunakan alat pemodelan bencana internal dan sistem manajemen risiko perusahaan untuk memantau risiko. Eksposur Maipark terhadap hasil reasuransi yang dapat diklaim kembali cukup baik, yaitu sebesar 12 persen pada akhir 2023.
Profil perusahaan Maipark dipandang kurang menarik, dengan Fitch mengutip fokus khusus perusahaan pada reasuransi gempa bumi, aset, dan ukuran premi yang kecil dibandingkan dengan perusahaan reasuransi lokal dan Asia Pasifik lainnya, dan diversifikasi yang terbatas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News