1
1

Fitch Ratings Prediksi Industri Asuransi di Uni Emirat Arab Bakal Cerah

Ilustrasi. Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru Fitch Ratings menunjukkan sektor asuransi di Uni Emirat Arab (UEA) digambarkan mengalami perkembangan yang stabil. Hal itu dengan peningkatan yang mencolok di berbagai sektor.

Meskipun menghadapi tantangan pada 2022 terutama di segmen asuransi kendaraan bermotor, namun industri ini diposisikan untuk pertumbuhan dan peningkatan profitabilitas dalam beberapa tahun mendatang.

Perusahaan asuransi kendaraan mengalami kerugian besar pada 2022 akibat berbagai faktor termasuk biaya komisi yang tinggi dan tarif premi yang rendah. Namun, Fitch Ratings mengantisipasi perubahan arah seiring proyeksi peningkatan premi tertulis bruto (GWP), didorong oleh lonjakan penjualan kendaraan pada 2023.

Selain itu, diharapkan profitabilitas underwriting akan membaik seiring tarif asuransi kendaraan bermotor kembali ke tingkat yang normal, dengan perusahaan asuransi menekankan praktik underwriting yang lebih ketat.

Dilansir dari laman Reinsurance News, Kamis, 22 Februari 2024, konsolidasi pasar merupakan tren kunci lain yang ditekankan dalam laporan tersebut, dengan prospek terus berlanjutnya penggabungan dan akuisisi, terutama mengingat potensi peningkatan persyaratan modal regulasi minimum.

|Baca juga: The Fed Dinilai Sukses Turunkan Inflasi Tanpa Menghambat Pertumbuhan Ekonomi AS

Peningkatan regulasi, termasuk aturan baru untuk perusahaan Takaful dan peningkatan persyaratan pelaporan manajemen risiko serta tata kelola perusahaan yang diperkuat, mencerminkan lingkungan regulasi yang lebih ketat yang diawasi oleh bank sentral UEA.

Dominasi sektor asuransi kesehatan juga menjadi sorotan, menyumbang sekitar setengah dari total premi tertulis bruto (GWP) di UEA. Dengan target UEA menggandakan ekonominya pada 2031 dan diberlakukannya asuransi pengangguran yang disponsori majikan wajib, permintaan asuransi kesehatan diperkirakan meningkat, didorong pertambahan ekspatriat.

Sementara itu, proyek-proyek infrastruktur turut mendorong permintaan akan asuransi kebakaran, terdorong oleh pertumbuhan ekonomi dan peningkatan aktivitas konstruksi. Namun, sektor usaha ini tetap rentan terhadap volatilitas peristiwa cuaca ekstrem dan potensi dampak perubahan iklim.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reasuransi di India Hadapi Tantangan Besar Akibat Dampak Perubahan Iklim
Next Post Transcoal Pacific (TCPI) Kantongi Fasilitas Kredit Rp627,96 Miliar dari Bank BUMN

Member Login

or