Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings dalam laporan terbarunya untuk sektor asuransi jiwa AS mengungkapkan kerugian properti komersial (CRE) akan mengalami kenaikan bertahap. Namun tetap dapat dikelola dalam jangka waktu yang dapat diprediksi.
Usai pandemi, CRE masih menghadapi tekanan karena suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan penurunan valuasi komersial, terutama properti kantor yang juga dipengaruhi oleh tingkat hunian yang lebih rendah.
|Baca: Fitch Afirmasi Peringkat Bank BTPN AAA Outlook Stabil
Akibatnya, perusahaan asuransi jiwa AS meningkatkan cadangan kerugian pinjaman mereka untuk tahun kedua berturut-turut karena rasio pinjaman terhadap nilai terus meningkat, meskipun masih ada buffer ekuitas yang cukup.
“Dengan paparan yang signifikan, aset-aset ini berkualitas tinggi dan terdiversifikasi dengan baik, dengan sebagian besar peminjam membayar atau memperpanjang jatuh tempo pada 2023,” kata Direktur Senior Jamie Tucker, dikutip dari laman Fitch Ratings, Kamis, 14 Maret 2024.
Tucker menambahkan, perusahaan asuransi jiwa juga memiliki rekam jejak panjang dalam mengelola melalui berbagai siklus yang menguntungkan mereka. Prospek juga semakin baik karena properti kantor semakin jarang ditemui dalam portofolio perusahaan asuransi jiwa.
Dengan hanya 25 persen dari paparan CRE pada akhir 2023, eksposur terhadap kantor masih merasakan tekanan usai pandemi karena tingkat hunian yang rendah dan biaya modal yang meningkat.
Lebih memilih multifamily
Namun, perusahaan asuransi lebih memilih multifamily (32 persen pada akhir 2023) dan industri (20 persen) dalam penempatan mereka, dan kemungkinan terus melakukannya tahun ini. Adapun dashboard ‘Paparan CRE Perusahaan Asuransi Jiwa AS’ menggabungkan data GAAP dari 17 perusahaan asuransi jiwa AS yang diperdagangkan secara publik yang diikuti Fitch.
Kemudian memberikan metrik seperti paparan real estate berdasarkan jenis properti, rata-rata pinjaman terhadap nilai, cadangan kerugian pinjaman yang diharapkan saat ini, serta ekspektasi Fitch untuk kerugian CRE dan alokasi pada 2024.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News