Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings dalam laporannya menyatakan profitabilitas underwriting perusahaan reasuransi Bermuda kemungkinan mencapai puncaknya pada level saat ini. Hal itu terjadi karena kenaikan harga yang moderat dan inflasi biaya kerugian yang terus berlanjut.
“Namun, imbal hasil akan terus menguntungkan karena kondisi pasar tetap menarik, dengan efek negatif dari bencana alam terhadap klaim bencana tercermin dalam penetapan harga pada 2024,” ujar Fitch, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 23 Januari 2024.
Untuk perusahaan asuransi yang berbasis di Bermuda yang diikuti oleh Fitch, peningkatan underwriting yang berarti yang terlihat pada 2023 akan terbatas pada 2024 karena kenaikan tarif premi melambat.
|Baca: Tersandung Kasus Bigmotor, CEO Sompo Holdings Mundur dari Jabatannya
Pasar yang sulit berlanjut pada pembaruan reasuransi Januari 2024, dengan kenaikan datar hingga naik di sebagian besar lini karena ketidakseimbangan penawaran/permintaan menyempit. Hal tersebut didukung kapasitas baru yang relatif terbatas yang masuk ke pasar dan tren biaya kerugian yang memburuk akibat inflasi sosial.
“Kami memperkirakan kondisi pasar akan tetap menguntungkan pada perpanjangan pertengahan 2024, meskipun dengan tingkat suku bunga yang stabil karena harga secara umum cukup memadai. Perusahaan reasuransi juga diperkirakan mempertahankan syarat dan ketentuan yang lebih ketat yang dinegosiasikan pada 2023,” jelas Fitch.
Rasio gabungan yang mendasari diperkirakan stabil atau sedikit membaik pada 2024, karena kenaikan suku bunga berkurang dan biaya kerugian terus meningkat. Rasio gabungan akan mendekati 85-86 persen untuk 2023, sebuah peningkatan yang berarti dari 92,7 persen pada 2022.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News