Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Forrester’s Predictions 2026: Insurance mengungkapkan industri asuransi global diperkirakan mengalami perubahan besar pada 2026. Kondisi itu seiring meningkatnya fokus perusahaan asuransi untuk memperbaiki pengalaman pelanggan (CX), memperluas perlindungan siber, dan mengembangkan produk mikroasuransi.
Forrester memperkirakan asuransi siber akan tumbuh 15 persen pada tahun depan, didorong meningkatnya ancaman yang terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI). Lembaga riset itu menyebut asuransi siber sempat tumbuh pesat pada 2017–2022 sebelum melambat seiring matangnya pasar.
Namun, meningkatnya penggunaan AI akan kembali mendorong permintaan produk ini. Perusahaan asuransi juga diminta untuk tidak hanya berfokus pada pembayaran klaim, tetapi berperan aktif dalam pertahanan siber dengan menyediakan alat mitigasi risiko dan model penjaminan baru untuk mengelola risiko terkait AI.
Di sisi pengalaman pelanggan, Forrester memprediksi tiga perusahaan besar asuransi properti dan umum akan menggandakan investasi CX pada 2026 untuk memulihkan kepercayaan dan meningkatkan loyalitas nasabah.
Laporan itu mencatat tingkat kepuasan pelanggan terhadap asuransi kendaraan dan rumah di AS dan Kanada kembali menurun pada 2025. Untuk memperbaikinya, perusahaan perlu menjelaskan kenaikan premi dengan lebih transparan, menawarkan produk yang lebih personal, serta mempermudah proses klaim dan layanan mandiri.
Sementara itu, mikroasuransi diperkirakan tumbuh lima persen, didukung oleh meningkatnya permintaan dari pekerja lepas dan pekerja gig. Forrester memperkirakan ekonomi gig global akan melampaui 600 miliar dolar AS pada 2025, namun tingkat perlindungan asuransi bagi kelompok ini masih rendah.
Laporan tersebut mendorong perusahaan asuransi untuk meningkatkan edukasi, menyederhanakan proses pendaftaran, dan menghadirkan produk digital yang terjangkau serta fleksibel sesuai pola kerja pekerja gig.
“AI akan menjadi senjata sekaligus ancaman, yang mendorong ekspansi cepat pasar asuransi siber. Model penjaminan baru akan membuka pasar berisiko tinggi, sementara ekonomi gig yang tumbuh pesat akan menciptakan peluang baru bagi mikroasuransi,” kata Principal Analyst Forrester Rohit Makhijani, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 12 November 2025.
“Para pemimpin industri harus mengadopsi efisiensi operasional berbasis AI, berinvestasi pada diferensiasi CX, dan beradaptasi dengan segmen pasar baru agar tetap unggul dalam persaingan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
