1
1

Gallagher Re: Pasar Reasuransi Global Alami Pengetatan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Pasar reasuransi global saat ini mengalami pengetatan, namun berbeda dengan masa-masa sulit sebelumnya. Pasalnya kali ini tidak diikuti oleh masuknya banyak pendatang baru.

Ketua Global Strategic Advisory Gallagher Re Brian Shea dalam laporan terbarunya mengidentifikasi beberapa alasan utama mengapa situasi kali ini berbeda. Shea menyebutkan siklus kenaikan saat ini dipimpin pendapatan, di mana sektor reasuransi global gagal menghasilkan Return on Equity (ROE) yang melebihi biaya modal selama 10 tahun hingga akhir 2022.

“Tidak ada kekurangan modal berarti operator tidak perlu mengumpulkan modal tambahan, sehingga tidak ada celah bagi pemain baru,” ujarnya, dikutip dari laman Reinsurance News, Jumat, 28 Juni 2024.

Investor masih skeptis terhadap profitabilitas struktural sektor reasuransi. Meskipun ada minat, namun antusiasme diredam oleh kurangnya kinerja kuat dari reasuradur, terutama karena kerugian dari bencana alam yang tinggi.

|Baca juga: Airlangga: Kebijakan Hilirisasi Industri Kunci Jaga Ketahanan Ekonomi Indonesia

Investor memilih untuk berpartisipasi dalam pasar yang sulit melalui sekuritas terkait asuransi seperti obligasi bencana daripada mendirikan perusahaan baru. Penerbitan obligasi bencana mencapai rekor baru pada 2023, menunjukkan aliran modal yang signifikan ke ruang modal alternatif.

Penyebaran modal ekuitas swasta lambat dalam beberapa tahun terakhir di semua sektor, termasuk reasuransi. KPMG mencatat penurunan aktivitas kesepakatan ekuitas swasta di sektor keuangan, termasuk reasuransi, sebesar 19 persen pada 2022 dan 64 persen pada 2023.

Shea menyimpulkan pasar reasuransi yang sangat sulit ini tidak memerlukan kapasitas tambahan dari pendatang baru, karena kekuatan modal incumbent telah meningkat. Diversifikasi pasokan reasuransi juga meningkat, dan penarikan kapasitas reasuransi untuk risiko kerugian mungkin menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi modal pengganti.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OCBC Bakal Delisting Great Eastern Usai Jadi Pemilik Saham Mayoritas?
Next Post Prudential Tunjuk Bankir dari Citi Jadi CEO Baru di Singapura

Member Login

or