1
1

GILC: Iklim hingga Keamanan Siber Jadi Tantangan Perusahaan Asuransi Global di 2024

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Sebuah laporan baru dari Global Insurance Law Connect (GILC) menunjukkan bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim, keamanan siber, kecerdasan buatan (AI), dan peraturan yang terkait dengan perlindungan konsumen merupakan tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan asuransi pada 2024.

Laporan tahunan Risk Radar dari GILC merupakan kumpulan informasi dari firma hukum di 27 negara yang berbeda. Setiap firma memberikan rincian tentang perubahan-perubahan penting pada pasar asuransi di wilayah mereka dan memberikan pandangan untuk tahun yang akan datang di negara tersebut.

Berfokus pada pasar asuransi AS, laporan ini mengungkapkan, pasar asuransi AS berada di titik kritis, bergulat dengan tantangan yang berasal dari perubahan iklim, kerentanan infrastruktur, dan meningkatnya ancaman keamanan siber. Secara khusus, perubahan iklim terus menghadirkan berbagai tantangan karena meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan bencana alam.

Akibatnya, tambah laporan itu, perusahaan asuransi berada di bawah tekanan untuk mengadaptasi strategi manajemen risiko mereka, memasukkan ilmu pengetahuan iklim ke dalam praktik penjaminan emisi, dan berkolaborasi dengan para pembuat kebijakan untuk mengembangkan solusi berkelanjutan.

|Baca juga: BEI Implementasikan Mekanisme Baru Pemindahan Papan Pencatatan

“Yang memastikan keterjangkauan dan ketersediaan perlindungan asuransi dalam lanskap iklim yang terus berubah,” tulis laporan tersebut yang dikutip dari laman Reinsurance News, Senin, 27 Mei 2024.

Untuk Inggris, GILC mencatat, ini adalah periode yang menarik di pasar asuransi Inggris. Perusahaan tersebut menjelaskan bahwa industri ini melihat perusahaan asuransi tradisional bersaing dengan agen pengelola umum (MGA) dari yurisdiksi seperti Bermuda, yang menawarkan perlindungan dengan harga yang kompetitif.

Namun, pemberitahuan tentang keadaan yang dapat menimbulkan klaim semakin meningkat, demikian pula tingkat keparahan dan frekuensi klaim, demikian laporan tersebut menjelaskan.

Pasar asuransi utama lainnya yang perlu diperhatikan adalah Brasil, yang menurut GILC sedang mengalami masa transisi yang kritis, karena pertumbuhan insurtech, kedatangan AI, dan konsolidasi efek jangka panjang dari pembukaan pasar reasuransi pada 2007.

Bergerak ke Australia, GILC mencatat bahwa perusahaan asuransi Australia terus memperkuat pertahanan keamanan siber mereka dan membangun ketahanan siber ke dalam pengambilan keputusan operasional dan strategis. Perusahaan asuransi Australia dikatakan berinvestasi untuk melindungi bisnis dan pelanggan mereka serta menjaga informasi rahasia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CIMB Niaga Gelar Kejar Mimpi Rising Start-Singing Competition Tingkat ASEAN
Next Post IHSG dan Rupiah Kompak Kebakaran di Perdagangan Sore

Member Login

or