Media Asuransi, GLOBAL – GlobalData mengungkapkan pasar asuransi umum di Hong Kong diproyeksikan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,1 persen dari US$8,9 miliar pada 2025 menjadi sebesar US$10,9 miliar pada 2029.
Analis Asuransi Senior GlobalData Swarup Kumar Sahoo menjelaskan pertumbuhan industri asuransi umum di Hong Kong (China SAR) didukung oleh meningkatnya permintaan pada asuransi kecelakaan diri dan kesehatan dari pelanggan lokal dan non-lokal.
|Baca juga: Kesadaran Naik tapi Industrinya Masih Tertinggal, OJK Bongkar PR Besar Asuransi RI!
|Baca juga: Bos AAUI Blak-blakan Beberkan 2 Penyebab Utama Tingginya Capital Flight di Reasuransi
“Hal ini, termasuk penduduk China Daratan, ketidakpastian peristiwa iklim, dan meningkatnya permintaan asuransi cyber,” kata Swarup, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 22 Juli 2025.
Sementara pada asuransi kecelakaan diri dan kesehatan (PA&H) diperkirakan tetap menjadi segmen terbesar, menyumbang 34,7 persen dari premi bruto (GWP) pada 2025. Pertumbuhan ini diperoleh atas dorongan permintaan dari nasabah non-lokal, terutama China Daratan, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Asuransi properti akan menjadi segmen terbesar kedua, dengan proyeksi pangsa 22,2 persen dari GWP pada 2025. Dengan sebelumnya tumbuh sebesar 9,1 persen pada 2024, lalu diperkirakan meningkat sebesar 7,5 persen pada 2025.
|Baca juga: OJK Bidik 50% Perusahaan Asuransi Syariah Punya Produk untuk Industri Halal di 2027
Selain itu, asuransi tanggung gugat diperkirakan menyumbang 22,1 persen dari GWP pada 2025, tumbuh dengan CAGR 3,4 persen dari 2025 hingga 2029. Pertumbuhan di segmen ini sebagian besar didorong permintaan untuk asuransi siber, karena perusahaan kecil dan menengah mencari perlindungan terhadap ancaman digital dan bergerak mematuhi peraturan privasi data.
Segmen lainnya, termasuk motor, lini keuangan, dan kelautan, penerbangan, dan transit, akan menyumbang 21,6 persen dari pasar yang tersisa pada 2025. Menurut GlobalData prospek pertumbuhan tetap terkait erat dengan tren di China, terutama pergeseran demografis seperti penuaan populasi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News