Media Asuransi, GLOBAL — Laporan perusahaan reasuransi Guy Carpenter mengungkapkan total kerugian yang dijamin asuransi (insured losses) secara global menembus hampir US$70 miliar pada semester I/2025. Angka ini didominasi kebakaran hebat di Los Angeles yang menyumbang sekitar US$40 miliar atau 59 persen dari total kerugian.
Dilansir dari Insurance Asia, Jumat, 4 Juli 2025, meski angka kerugian melonjak, namun kondisi pasar reasuransi tetap stabil. Tren pembaruan polis dari awal tahun masih berlanjut hingga pertengahan tahun, seiring neraca keuangan yang kuat dan kapasitas reasuransi properti yang berlebih.
|Baca juga: Komdigi Klaim Punya Database Berisi Ratusan Ribu Rekening dan Nomor HP Terindikasi Judol
Menurut catatan Guy Carpenter, penjaminan reasuransi di lini casualty masih dilakukan secara disiplin, dengan fokus menjaga hubungan jangka panjang dengan klien. Kerugian pada kuartal kedua juga mulai melandai dan kembali sejalan dengan rata-rata lima tahun terakhir yang telah disesuaikan inflasi.
Reasuradur diperkirakan mencetak kinerja keuangan solid pada 2025 dengan proyeksi imbal hasil ekuitas (ROE) mencapai 15 persen, sedikit di bawah capaian 2024 yang sebesar 16 persen. Modal reasuransi global mencapai rekor US$607 miliar pada akhir tahun lalu, dengan potensi pertumbuhan 5–7 persen tahun ini.
Kenaikan permintaan proteksi terhadap bencana alam sebesar 5–7 persen masih mampu diserap pasar karena kapasitas pasokan melebihi permintaan hingga 20 persen. Hal ini mendorong penurunan tarif sebesar 5–15 persen untuk program tanpa klaim besar, sementara program yang terdampak tetap mengalami kenaikan tarif hingga 20 persen.
|Baca juga: Redam Guncangan Ekonomi, Indonesia Perlu Berlakukan Kebijakan Responsif untuk Memperkuat Resiliensi
|Baca juga: BJB Syariah Resmi Catatkan Sukuk Perdana di BEI, Tawarkan Imbal Hasil hingga 9%!
Teknologi pun makin memainkan peran penting. Analisis kontrak reasuransi berbasis kecerdasan buatan dan data science digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi penilaian risiko. Pasar obligasi bencana juga mencatat aktivitas tinggi. Sebanyak 57 obligasi telah diterbitkan pada paruh pertama 2025 dengan total nilai proteksi mencapai US$17 miliar.
Guy Carpenter menegaskan meskipun pasar menghadapi tekanan dari sisi klaim, namun kinerja industri reasuransi secara keseluruhan tetap kuat. Dukungan modal besar dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci menghadapi tantangan 2025.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News