Media Asuransi, GLOBAL – Harga asuransi komersial Asia tetap datar pada kuartal kedua, dibandingkan dengan kenaikan 1% pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, harga asuransi komersial global naik 3% pada kuartal kedua 2023, dibandingkan dengan 4% pada kuartal pertama.
Mengutip laporan terbaru Asia Insurance Pricing Q2 2023 dari Marsh Taiwan dan Filipina mengalami kenaikan harga komposit terbesar, masing-masing sebesar 24,5% dan 18,6%, sedangkan Hong Kong dan Tiongkok mengalami penurunan harga komposit terbesar, masing-masing sebesar -6,6% dan -2,1%.
Indeks ini merupakan ukuran eksklusif dari perubahan harga premi asuransi komersial global pada saat pembaruan, yang mewakili pasar-pasar asuransi utama di dunia dan mencakup hampir 90% dari premi Marsh.
Harga asuransi properti di Asia meningkat 2% pada kuartal kedua, sama dengan lima kuartal sebelumnya. Taiwan dan Filipina mengalami kenaikan harga asuransi properti terbesar, masing-masing sebesar 27,5% dan 20,0%.
|Baca juga: Gallagher: Inflasi Akan Dorong Harga Asuransi Lebih Tinggi untuk Beberapa Tahun ke Depan
Para penanggung terus memantau dengan seksama eksposur di wilayah-wilayah yang terpapar bencana alam; lingkungan inflasi, yang biasanya meminta penilaian yang diperbarui; dan gangguan bisnis kontinjen dan cakupan cyber, yang membatasi persyaratan dalam beberapa kasus.
Sementara itu, harga asuransi kecelakaan di Asia turun 3% pada kuartal kedua, dibandingkan dengan penurunan 2% pada kuartal sebelumnya. Filipina dan Taiwan mengalami kenaikan harga asuransi kecelakaan terbesar, masing-masing sebesar 12,0% dan 6,9%.
Hong Kong dan Korea mengalami penurunan harga asuransi kerugian terbesar, masing-masing sebesar -9,8% dan -7,0%. Para penanggung tetap fokus pada inflasi klaim yang diakibatkan oleh tren litigasi, serta inflasi biaya material.
Harga lini keuangan dan profesional di Asia turun 5% pada kuartal ini, setelah pada kuartal sebelumnya datar.
India, Taiwan dan Jepang mengalami kenaikan harga terbesar masing-masing sebesar 9,0%, 5,5% dan 3,8%. Cina, Hong Kong dan Korea mengalami penurunan harga asuransi lini keuangan dan profesional terbesar yaitu masing-masing sebesar -13,5%, -7,5% dan -4,5%. Harga di lini lembaga keuangan (FI) secara umum menurun, selain dari polis kejahatan.
Lalu, harga asuransi cyber secara umum stabil di Asia, meningkat 8% pada kuartal kedua, sama seperti kuartal sebelumnya karena pendatang baru di pasar meningkatkan persaingan.
India, Taiwan, dan Filipina mengalami kenaikan harga asuransi cyber terbesar masing-masing sebesar 22,5%, 17,5% dan 12,5%.
Kekhawatiran perusahaan asuransi mengenai ransomware terus berlanjut. Namun, karena perusahaan-perusahaan secara umum meningkatkan manajemen risiko di bidang ini, terjadi penurunan frekuensi klaim.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News