Media Asuransi, LONDON – Hedge fund reasuransi Tangency Capital telah mengumpulkan US$200 juta dari investor, membawa total aset yang dikelola ke “utara US$600 juta,” karena pasar mengantisipasi kenaikan tajam dalam tarif premium.
Seperti dilansir dari pemberitaan Reuters, Tangency Capital diluncurkan pada 2018 dan berinvestasi di pasar reasuransi properti. Reasuransi, yang mengasuransikan kembali perusahaan asuransi, telah menderita kerugian dalam beberapa tahun terakhir akibat bencana alam besar seperti Badai Ian, yang melanda pada bulan September dan dapat menyebabkan klaim hingga US$60 miliar.
|Baca juga: Pendanaan Insurtech Alami Penurunan 2,5% pada Kuartal III/2022
Salah satu pendiri Tangency Dominik Hagedorn mengatakan kepada Reuters bahwa kerugian dan keengganan perusahaan reasuransi untuk meningkatkan eksposur mereka, kemungkinan akan mendorong kenaikan tajam dalam tingkat reasuransi, menguntungkan investor reasuransi.
“Badai Ian mempengaruhi seluruh industri. Reasuransi memperkirakan kenaikan tingkat reasuransi properti global sebesar 15%-40% tahun depan,” kata Hagedorn.
“Industri belum mencapai target pengembalian yang disesuaikan dengan risiko. Kami akhirnya memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk melakukan itu,” tambahnya.
Banyak kontrak reasuransi properti memperbaharui pada 1 Januari. Hagedorn mengatakan kenaikan tarif bisa serupa dengan 2006, setelah badai AS Katrina, Rita dan Wilma.
Indeks Guy Carpenter US Property Catastrophe Rate-on-Line menunjukkan tarif naik 36,6% pada tahun 2006. Hagedorn menambahkan tarif reasuransi di Florida, yang terpukul keras oleh Badai Ian, bisa berlipat ganda.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News