1
1

Hidup Sehat Berdampingan dengan Covid-19 di Era Normal Baru

Media Asuransi, JAKARTA– Pandemi Covid-19 yang berjalan hampir tahun ini, belum dapat diprediksi kapan berakhirnya. Namun, kondisi ini tidak bisa menjadi penghalang bagi banyak orang untuk terus melanjutkan aktivitas, meski di tengah berbagai keterbatasan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa virus Covid-19 akan terus bermutasi menjadi varian virus lainnya selama keberadaan mereka masih ada. Melihat situasi ini, yang kita butuhkan untuk tetap bertahan di tengah pandemi adalah kemampuan untuk beradaptasi.

Hidup berdampingan dengan Covid-19, dapat dilakukan dengan mengubah perilaku, cara pandang, serta beradaptasi dengan kebiasaan baru. Untuk mendukung upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai situasi dan kondisi terkini, Allianz Life Indonesia menyelenggarakan webinar kesehatan untuk para pemegang polis asuransi kesehatan kumpulan pada Kamis, 21 Oktober 2021.

Webinar bertajuk “Mungkinkah Kita Hidup Berdampingan dengan Covid-19?”, menghadirkan 2 orang pembicara yakni dokter Lula Kamal, pemerhati kesehatan dan Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 serta Head of Employee Benefits Allianz Life Indonesia, Nicolaus Satya Bharata. Sedang yang menjadi moderator adalah Head of Health Product Marketing and Service Development Allianz Life Indonesia, Sukarno.

Nicolaus yang biasa disapa Nico mengatakan bahwa untuk tetap relevan dengan perkembangan situasi terkini, Allianz Indonesia tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan solusi perlindungan dan layanan asuransi yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, namun juga secara berkelanjutan berbagi informasi dan edukasi, baik kepada nasabah maupun masyarakat luas.

|Baca juga: Allianz Berusaha Memberikan Manfaat Yang Lebih Banyak Lagi Kepada Nasabah

Menurut Nico dalam masa pandemi ini, Allianz berkomitmen untuk terus memberikan dukungan melalui penyediaan layanan konsultasi kesehatan secara online (telemedicine) dan teleconsultation. “Jadi orang-orang bisa di rumah saja melakukan chat dengan dokter untuk berobat, nanti obatnya dikirim,” ungkapnya.

Dia jelaskan bahwa Allianz Life terus berupaya mendorong berkurangnya kontak fisik secara langsung di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai dan alah satunya melalui teknologi digital. “Intinya kita sebagai perusahaan asuransi sebisa mungkin mengurangi kontak fisik secara langsung dengan orang lain. Otomatis dengan digital. Jadi nantikan saja inovasi yang Allianz Life Indonesia akan keluarkan,” katanya.

Menurutnya, sejalan dengan tujuan Allianz untuk memberikan perlindungan kepada lebih banyak masyarakat. “Webinar ini merupakan salah satu wujud kepedulian Allianz, agar dapat menghadapi dan mengatasi pandemi ini bersama-sama serta sekaligus memperingati Hari Asuransi dan Inklusi Keuangan yang jatuh pada Oktober ini,” kata Nico.

Melihat kebutuhan masyarakat terhadap asuransi kesehatan, lanjut Nico, Allianz Life Indonesia berupaya memenuhi kebutuhan nasabah dengan produk dan layanan yang relevan dengan kondisi saat ini. Salah satu inovasi yang diterapkan melakukan pemasaran produk dengan tatap muka digital.

Dalam webinar, Lula Kamal memberikan pemaparan mengenai perkembangan situasi pandemi terkini di Indonesia dan dunia, serta pedoman tata cara kehidupan sehari-hari setelah terjadinya pandemi. Menurutnya, setelah WHO menyatakan keadaan pandemi tahun 2020, banyak sekali perubahan yang harus dilakukan terutama dalam beraktivitas.

“Kemudian setelah satu setengah tahun ini, perkembangan varian virus dan kasus positif juga masih terus terjadi. Lalu jadi pertanyaan baru bagaimana cara kita hidup dan bertahan terus dan adanya virus Covid-19 di sekitar kita? Untuk itu yang harus kita pahami dan lakukan adalah cara pencegahan dan penanganan. Kedua hal ini harus diterapkan oleh setiap individu, bukan hanya sebagian orang saja,” tegasnya.

Lula Kamal menjelaskan bahwa yang menjadi perhatian utama dalam penanganan ketika ada seseorang atau anggota keluarga terkena Covid-19 adalah seluruh anggota keluarga menerapkan protokol kesehatan ketat. Termasuk memastikan ada ventilasi udara untuk kamar isolasi pasien, pemisahan alat makan dan pakaian pasien, berjemur setiap hari dan mengerti gejala yang menjadi pertanda pasien harus segera pergi ke rumah sakit.

|Baca juga: Direktur Allianz Indonesia Jelaskan Fasilitas Isoman Sehat Dalam Webinar Customer Day 2021

“Lalu untuk langkah-langkah pencegahan di saat situasi sekarang ini yang paling penting dilakukan adalah vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan 5M yang menjadi satu kesatuan, tidak bisa dipisah dan merupakan cara paling ampuh untuk mencegah penularan. Semua rangkaian pencegahan ini harus dilakukan, terutama pada saat beraktivitas, bekerja ataupun saat ke luar rumah maupun liburan,” paparnya.

Berbicara mengenai vaksinasi dan perlu atau tidak melakukan booster vaksin, Lula Kamal mengatakan antibodi yang menurun tersebut adalah suatu hal yang wajar. Mengapa semua nakes (tenaga kesehatan) perlu mendapat booster, karena setiap hari berhubungan dengan pasien Covid-19.

“Yang penting di sini adalah pola hidup sehat. Booster butuh nggak buat tahun depan? Sebagian penelitian disebutnya enggak. Covid ini mutasinya tidak secepat flu. Terlebih jika si obat datang, selesai sudah. Antibodi ini pasti turun. Enam bulan pasti turun tapi enggak hilang. Misalnya, di tubuh kita ada tentara. Antibodi itu tentara. Tentara kalau nggak ketemu musuhnya, ya tentara balik ke markas,” tuturnya.

Dia jelaskan bahwa tubuh kita punya sel memori. Kalau ada musuh datang, sel memori bisa membuat antibodi. Jadi, dalam 24 jam, tubuh kita bisa membuat antibodi. “Sama seperti virus corona, sel memori juga bermutasi. Ia bermutasi lebih baik dan lebih hebat. Jadi, kena covid model apapun, si sel memori lebih pintar sehingga menghasilkan antibodi yang lebih bagus juga di tubuh,” kata Lula Kamal.

Namun, lanjut Lula, sebelum obat itu benar-benar terbukti ampuh mengobati Covid-19 maka masyarakat harus tetap mengedepankan protokol kesehatan dan bersegera vaksinasi bagi yang belum. Masyarakat diimbau tidak lalai. Pasalnya, meski pandemi mulai mereda tapi virus Covid-19 masih tetap ada dan belum menghilang dari muka bumi.

Di Indonesia, lanjut Lula, program vaksinasi masih terus dilakukan. “Vaksin tidak akan menjadikan seseorang kebal terhadap virus, namun vaksin akan meminimalkan efek paparan Covid-19 dan diharapkan akan mampu mengurangi angka penularan serta kematian akibat Covid-19.

“Selain kedua hal tadi, kegiatan pencegahan lainnya meningkatkan pola hidup sehat. Terutama yang harus diperhatikan adalah waktu dan kualitas istirahat, pola makan bergizi dan seimbang serta kebutuhan vitamin harus dipenuhi, olahraga teratur dan terukur, kemudian pengelolaan stres yang dapat menjadi salah satu penyebab sumber penyakit. Dengan memenuhi cara pencegahan dan penanganan ini, harapannya masyarakat dapat terus mempertahankan imunitas yang kuat dan secara bertahap mengurangi angka penularan virus Covid-19,” tutur Lula Kamal. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 3 Tips dan Trik Sebelum Berinvestasi Cryptocurrency (Kripto)
Next Post Kedatangan Tencent Holdings, Saham MD Pictures (FILM) Rebound

Member Login

or