Media Asuransi, GLOBAL – Laporan dari broker asuransi Howden yang baru saja dirilis menunjukkan premi asuransi global turun 0,9 persen tahun lalu. Penurunan ini terjadi setelah bertahun-tahun terjadi kenaikan tarif asuransi akibat kerugian dari perang, bencana alam, dan tekanan inflasi.
Meskipun tarif terus dinaikkan dalam beberapa tahun terakhir, membuat perusahaan asuransi menjadi lebih menguntungkan, namun hal ini justru menarik lebih banyak pemain ke pasar, sehingga harga premi asuransi menurun.
|Baca juga: IFG Rombak Susunan Direksi dan Komisaris Askrindo
|Baca juga: Sri Mulyani: Asuransi Kerugian, Asuransi Jiwa, hingga Reasuransi Tetap Dapat Fasilitas PPN 0%
Selain itu, tarif reasuransi juga turun pada 1 Januari 2024, dengan tarif reasuransi bencana properti global turun sebesar delapan persen, ungkap Howden. Reasuransi berfungsi sebagai asuransi bagi perusahaan asuransi, dan pembaruan reasuransi Januari biasanya menentukan tren tarif asuransi untuk tahun berikutnya.
“Klien kami mulai merasakan kelegaan dari tekanan harga selama tiga tahun terakhir,” ujar CEO Howden Re Tim Ronda, bagian reasuransi Howden, dikutip dari Reuters, Jumat, 3 Januari 2024.
Untuk portofolio yang tidak mengalami kerugian, tarif reasuransi bencana properti global turun antara lima persen hingga 15 persen pada 1 Januari 2024, kata broker reasuransi Guy Carpenter, bagian dari Marsh McLennan.
|Baca juga: Presdir BFI Finance (BFIN) Francis Lay Sioe Ho Mengundurkan Diri
|Baca juga: Polri Ungkap Hasil Sidang Etik Kasus Pemerasan di DWP, 2 Anggota Dipecat!
Namun, Howden memperingatkan tahun ini bisa menjadi tahun yang volatil bagi perusahaan asuransi karena mereka harus menanggung sebagian besar kerugian akibat bencana alam, seperti badai dan kebakaran hutan, dengan reasuransi yang terus membatasi jumlah perlindungan yang mereka berikan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
