Media Asuransi, JAKARTA – Semua orang tentu ingin hidup sehat dan berkualitas. Namun, jika menderita penyakit kritis, maka bukan hanya pasien yang menderita, tetapi juga anggota keluarga lainnya dan kondisi keuangan dapat turut terpukul. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat untuk menjaga kondisi keuangan tetap baik saat salah satu anggota keluarga terkena penyakit kritis.
Direktur Bisnis Individu PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), Fabiola Noralita, menyebutkan bahwa penyakit kritis yang tidak menular merupakan penyumbang terbesar penyebab kematian di Indonesia. “Selain level penyakitnya yang berat, biaya pengobatannya penyakit kritis termasuk yang tertinggi di antara jenis penyakit yang lainnya,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 2 Maret 2024.
Jadi, lanjut Febiola, penyakit seperti jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal, menempati urutan teratas untuk penyakit dengan biaya catastrophe. Walaupun tidak menyebabkan kematian, biaya-biaya yang timbul memang luar biasa. Untuk awal saja, cek, prepare, dan sebagainya, itu sudah tinggi.
|Baca juga: Berikut Profil Mandiri Inhealth yang Bakal Diakuisisi IFG Life
“Contoh, seseorang kena serangan jantung pertama, lalu pasang ring, itu sampai Rp0,5 miliar sendiri. Biaya pengobatan kanker yang kedua paling besar. Kemudian stroke, gagal ginjal, dan sebagainya.
Oleh karena itu, lanjut Fabiola, penting sekali melakukan perencanaan keuangan yang baik dan matang untuk berjaga-jaga apabila menghadapi risiko tersebut di kemudian hari. “Seperti sedia payung sebelum hujan. Penting sekali menyiapkan perencanaan keuangan yang akan membantu kita semua untuk merasakan ketenangan, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi,” ujarnya.
Menurut Fabiola, salah satu produk yang tepat adalah asuransi khusus untuk critical illness atau penyakit kritis. IFG Life menyiapkan proteksi khusus untuk penyakit kritis tersebut yang dirangkum dalam sebuah produk bernama IFG LifeCHANCE.
“Kita lihat bahwa kebutuhan asuransi saat ini bukan hanya sampai meninggal dunia, tetapi juga untuk membantu ketika terkena musibah salah satu penyakit critical illness, kita masih bisa melanjutkan kehidupan. Kita menamakan IFG LifeCHANCE sebab kita berusaha semaksimal mungkin membuat tenang nasabah-nasabah dimana ketika musibah ini menimpa, maka masih ada peluang untuk tetap terproteksi dengan adanya sejumlah uang pertanggungan yang akan dibayarkan,” ujarnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News