Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) sejauh ini masih menunggu dan menanti arahan resmi dari pemegang saham terkait rencana konsolidasi atau merger sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asuransi. Hal ini sejalan dengan Danantara yang berencana melakukan perampingan BUMN asuransi dan reasuransi Tanah Air.
Corporate Secretary IFG Life Gatot Haryadi membenarkan ada rencana dari Danantara untuk menggabungkan BUMN asuransi dan reasuransi. Namun, seperti apa perkembangannya sampai dengan saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemegang saham.
“Memang akan ada konsolidasi perusahaan asuransi, baik itu asuransi jiwa, asuransi umum, kemudian reasuransi. Itu akan dilakukan konsolidasi. Namun seperti apa, siapa yang akan dikonsolidasikan, seperti apa, itu sampai sekarang kita masih belum tahu,” kata Gatot, dalam acara Editorial Luncheon, di Jakarta, Kamis, 13 November 2025.
“Jadi pada intinya, kita mengikuti arahan dari pemegang saham. Dalam hal ini, IFG tentu sebagai pemegang saham IFG Life yang akan mengarahkan konsolidasinya akan seperti apa,” tambahnya.
Di sisi lain, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai, proses konsolidasi perusahaan asuransi milik BUMN tengah bergulir meski belum ada kepastian bentuk maupun waktu pelaksanaannya. “Konsolidasi itu menurut saya belum bisa dijawab secara konkret. Karena diskresinya dari pemerintah dalam hal ini Danantara,” ujar Ketua Umum AAUI Budi Hermawan.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, Budi menjelaskan, aksi konsolidasi merger asuransi BUMN masih dalam proses. Selain itu, tambahnya, kemungkinan aksi korporasi tersebut baru akan terealisasi di 2026.
Jika konsolidasi ini benar-benar terjadi dalam bentuk merger, Budi menilai, jumlah perusahaan asuransi, reasuransi umum, hingga asuransi umum lainnya akan berkurang secara signifikan. Kondisi ini tentu menarik, bahkan bisa berdampak terhadap kinerja di masa mendatang. “Ya cukup menarik,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
