1
1

IFG Minta PMN Rp3 Triliun, Eksekutif Asuransi: Ada Komitmen Pemerintah Sehatkan Industri!

Gedung IFG. | Foto: IFG

Media Asuransi, YOGYAKARTA – PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau Indonesia Financial Group (IFG) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp3 triliun di 2025 guna memperkuat struktur permodalan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). PMN itu bakal diberikan kepada PT Askrindo (Persero) Rp2 triliun dan PT Jamkrindo sebesar Rp1 triliun.

|Baca juga: OJK Ajak Sektor Jasa Keuangan Bersih dari Tindak Korupsi

Menanggapi hal tersebut, Plt Direktur Kepatuhan PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia Faizin Rahmadi Akbar mengatakan, apa yang direncanakan oleh IFG merupakan hal yang baik sebagai bentuk upaya pemerintah dalam menyehatkan industri.

“Ya itu bagus, berarti ada komitmen pemerintah untuk menyehatkan industri,” jelas Faiz, kepada Media Asuransi, di sela-sela acara International Conference Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) di Yogyakarta, Jumat, 12 Juli 2024.

|Baca juga: Marsh McLennan Pertahankan Posisi Pertama sebagai Broker Terbesar Versi AM Best

Akan tetapi di sisi lain, lanjut Faiz, perlu adanya perbaikan tata kelola dalam tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar perusahaan pelat merah yang sudah difasilitasi modal dapat menjadi role model bagi perusahaan asuransi lain.

“Namun, di sisi lain perbaikan tata kelola khusus dalam BUMN perlu terus diperbaiki, bahkan sebagai role model (beyond standard) bagi perusahaan asuransi lain,” jelas Faiz.

Diberikan kepada Askrindo dan Jamkrindo

Sebagai informasi, Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko sebelumnya mengatakan PMN sebesar Rp3 triliun yang berasal dari APBN nantinya akan diberikan kepada PT Askrindo (Persero) sebesar Rp2 triliun dan PT Jamkrindo sebesar Rp1 triliun.

|Baca juga: 4 Rekomendasi Saham Berpeluang Cuan saat IHSG Rawan Terkoreksi

Hexana menyampaikan penyaluran KUR sejak 2007 sampai dengan 2023 telah mencapai Rp1.775 triliun dan menjangkau 60 juta UMKM serta menyerap sekitar 94 juta tenaga kerja. Adapun pada masa pandemi covid-19 dukungan pemerintah dalam pembiayaan UMKM melalui KUR dan KMK PEN dilakukan dalam skala yang besar.

|Baca juga: Surge (WIF) Teken Kontrak Kerja Sama dengan NTT e-Asia Corporation

Hal ini sangat mendukung tercapainya stabilitas ekonomi sehingga pemulihan ekonomi terjadi sangat cepat. Menurutnya kontribusi KUR dari berbagai kajian sangat berdampak positif. Di antaranya, kabupaten-kabupaten yang menyalurkan KUR lebih tinggi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

|Baca juga: Industri Asuransi Dihujani Tantangan, OJK: Kalau Kita Bersatu Kian Sehat dan Kuat!

Selain itu, KUR juga terbukti mendukung percepatan pengulangan ekonomi di sektor UMKM. Hal itu dapat dilihat dari kontribusi UMKM yang meningkat 66 persen di 2020-2022.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Marsh McLennan Pertahankan Posisi Pertama sebagai Broker Terbesar Versi AM Best
Next Post Pemerintah akan Selesaikan Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang

Member Login

or