1
1

Ikhtisar Risiko Global Utama dari Allianz Risk Barometer

Peningkatan risiko global. | Foto: agcs.allianz.com

Media Asuransi, JAKARTA- Tingkat disrupsi yang meningkat tampaknya akan terus berlanjut pada tahun 2023. Menurut Allianz Risk Barometer hal itu disebabkan adanya bahaya dari digitalisasi, perang di Ukraina, harga energi dan inflasi yang tinggi, ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, dan perubahan iklim menguji model bisnis dan rantai pasokan yang telah tegang.

Meskipun ada langkah positif untuk mendiversifikasi model bisnis dan rantai pasokan sejak Covid-19, bisnis terus mengalami gangguan yang signifikan di seluruh dunia. Pandemi ini memberikan guncangan besar pada model bisnis, menciptakan kelangkaan global, penundaan dan harga yang lebih tinggi, sementara perang di Ukraina memicu krisis energi, terutama di Eropa, yang meningkatkan inflasi.

“Tingkat disrupsi yang meningkat tampaknya akan terus berlanjut pada tahun 2023 dengan perusahaan-perusahaan yang paling mengkhawatirkan dampak dari meningkatnya cyber risk dan gangguan bisnis, yang dapat menjadi konsekuensi dari banyak risiko utama yang diidentifikasi oleh para nasabah kami dalam Allianz Risk Barometer tahun ini,” kata Member of the Board of Management at Allianz SE, Chris Townsend.

Dia katakan bahwa pada saat yang sama, krisis geopolitik yang tak terduga dan tantangan ekonomi makro yang dirasakan secara global tahun lalu, telah mendorong ancaman seperti inflasi dan krisis energi ke dalam lima risiko teratas di seluruh dunia. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan perlu melakukan tindakan pencegahan yang sistematis untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan fisik mereka.

|Baca juga: AM Best: Reasuransi Global Bergeser dari Risiko Bencana Properti

Bahkan di masa-masa yang penuh gejolak ini, tujuan Allianz tetap tidak berubah sebagai mitra terpercaya, kami ingin bekerja sama dengan nasabah bisnis kami dan mendukung mereka untuk tetap berada di jalur yang tepat untuk meraih kesuksesan,” jelasnya.

Tidak mengherankan, mengingat ‘permacrisis’ yang terjadi saat ini, gangguan bisnis dan gangguan rantai pasokan menduduki peringkat kedua sebagai risiko teratas dalam Allianz Risk Barometer tahun ini (34%). Risiko ini berada di urutan kedua setelah cyber incident (dengan selisih hanya beberapa suara, juga 34%), yang berada di posisi teratas yang mencerminkan pentingnya ekonomi digital saat ini, ancaman yang terus berkembang dari ransomware dan pemerasan, serta persaingan dan konflik geopolitik yang semakin meningkat di dunia cyber.

Risiko siber (cyber risk) dan gangguan bisnis (Business Interuption) terkait erat, dengan siber juga menempati peringkat sebagai penyebab business interruption yang paling ditakuti oleh perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah risiko terkait gangguan bisnis telah naik peringkat tahun ini seiring dengan konsekuensi ekonomi dan politik baru di dunia setelah Covid-19 dan perang Ukraina. Hal ini termasuk dampak krisis energi, yang merupakan entri baru dalam survei tahun 2023 di peringkat #4, sementara perkembangan ekonomi makro, seperti inflasi dan potensi resesi, berada di peringkat # 3 – posisi tertinggi sejak Allianz Risk Barometer pertama tahun 2012.

Risiko politik dan kekerasan adalah entri baru lainnya dalam 10 besar risiko global di #10, kekurangan tenaga kerja terampil naik ke #8, sementara di luar 10 besar, prospek pemadaman atau

kegagalan infrastruktur penting (#12) juga menjadi perhatian lebih bagi responden dibandingkan dengan 12 bulan yang lalu. Sebaliknya, wabah pandemi turun dari daftar kekhawatiran (#4 pada tahun 2022 menjadi #13 pada tahun 2023) karena vaksin telah mengakhiri karantina wilayah dan pembatasan di sebagian besar pasar utama.

Pengecualiannya? China melihat risiko pandemi meningkat dari tahun ke tahun (dari #9 ke #3) -satu-satunya negara dalam survei yang melakukannya- setelah pelonggaran pembatasan yang telah lama diberlakukan. 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Alokasi Belanja Konsumen untuk Konsumsi Turun
Next Post Cara Mengatur Asupan Gizi untuk Tubuh Lebih Sehat

Member Login

or