Media Asuransi, JAKARTA – Memiliki jumlah penduduk yang mayoritas muslim, kemudian pangsa pasar asuransi syariah yang mencapai 7 persen di tahun 2020 dan 86 persen pangsa pasar asuransi syariah Indonesia yang didominasi oleh produk asuransi jiwa syariah, menjadi alasan kuat untuk industri ini memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia, Hilman Simanjuntak. dalam Webinar Asuransi Syariah 2023 yang diadakan oleh Media Asuransi, Kamis, 13 April 2023.
“Dari perkembangan sisi ekonomi juga sangat mendukung, karena aset (keuangan syariah) tumbuh 22 persen, kemudian dari sisi aset asuransi umum syariah juga tumbuh 13 persen,” ujar Hilman.
|Baca juga: Zurich Indonesia dan Bank Mayapada Perkenalkan Model Penjualan Baru, Referral Digital Direct
Kemudian ia menyebutkan, bahwa pada seluruh sektor keuangan, Indonesia berhasil menempati peringkat 10 teratas dalam hal total aset yang dipengaruhi oleh adanya pergeseran gaya hidup atau tren halal.
Indonesia juga mampu peroleh peringkat ke empat, hal ini naik dua peringkat dari tahun sebelumnya dan menempati 10 besar di semua kategori dengan peningkatan pada kategori halal food, pharma and cosmetics dan Media and Recreation.
Pemerintah juga telah meresmikan master plan ekonomi Indonesia yang bertujuan untuk mendorok perekonomian syariah di Indonesia. “Jadi kami melihat saat itu tidak ada alasan buat kami untuk menunda spin-off Zurich Syariah ini, dan timing-nya tepat,” ujar Hilman.
Selain manajemen dan pihak berwenang Zurich yang dapat memutuskan spin-off, Hilman juga mengatakan bahwa pihaknya memberikan syarat kepada investor perusahaannya agar dapat memberikan misi pada manajemen.
“Itu yang menjadi aspirasi kami, Zurich Syariah itu harus menjadi perusahaan yang mengembangkan pasar secara profitable dan berfokus pada pelanggan. Saya tekankan pada mengembangkan pasar bukan hanya pangsa pasar Zurich Syariah saja,” tegas Hilman.
Dia mengatakan, berangkat dari pengalamannya terjun pada dunia asuransi sebelumnya, maka untuk memulai suatu perusahaan baru salah satunya adalah Zurich Syariah, perusahaan yang saat ini ia pegang, itu harus memiliki strategi dan fokus yang tepat.
“Pada awalnya Zurich Syariah juga memulai dengan tim yang tidak terlalu besar, sehingga kami harus menentukan strategi yang tepat dan juga fokus-fokusnya. Yang pasti kita harus fokus kepada pelanggan dan memastikan ini menguntungkan,” lanjutnya.
Sebelumnya, saat Zurich Syariah diberi lisensi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pemisahan unit usaha syariah pihaknya diberi warning oleh OJK untuk menjaga kepastian aset yang tetap tumbuh, profit dan solvability perusahaan yang terjaga.
Hal tersebut Hilman katakan karena Zurich Syariah saat itu menjadi nomor tiga dari sisi kontribusi, sehingga jika performa Zurich Syariah turun secara signifikan, tentunya hal tersebut akan memberikan dampak pada industri asuransi syariah secara keseluruhan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News