Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, mengatakan bahwa sepanjang 2022, Indonesia Re berfokus pada transformasi dan pembenahan atau perbaikan operasional bisnis, termasuk dari sisi kualitas portofolio.
“Langkah itu dilakukan untuk seluruh sektor bisnis, baik reasuransi jiwa maupun reasuransi umum yang adq di Indonesia Re,” kata Delil yang dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 17 Desember 2022.
Pada 2023, jelasnya, Indonesia Re akan melanjutkan langkah transformasi tersebut. Pasalnya, transformasi secara masif itu membutuhkan waktu yang tidak singkat, melainkan butuh waktu beberapa tahun.
|Baca juga: Pefindo Afirmasi Peringkat Indonesia Re idAA- Outlook Stabil
Namun, dia menegaskan pada 2023, Indonesia Re mulai mengambil langkah yang lebih moderat untuk pengembangan bisnis setelah pada 2022 terbilang konservatif.
Menurut Delil, dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023, Indonesia Re menetapkan peningkatan pencapaian dari sisi pendapatan bisnis atau top line. “Di sisi lain, Indonesia Re tetap fokus menjaga hasil underwriting dan profitabilitas sehingga hasilnya tetap baik seperti terjadi pada 2022,” tuturnya.
Pengembangan bisnis Indonesia Re pada 2023 lanjut Delil, tentu tidak sekonservatif 2022. “Kami tetap fokus melanjutkan perbaikan portofolio, perbaikan fundamental, tetapi sudah mulai pula mengalihkan sebagian resources-nya untuk pengembangan bisnis,” paparnya
Delil menjelaskan sepanjang 2022 pihaknya sudah menjalankan langkah massif untuk membenahi kualitas bisnis. Portofolio bisnis dengan hasil kinerja buruk dibenahi secara menyeluruh pada 2022.
Hasilnya, jelas dia, bisnis reasuransi jiwa mulai menunjukkan hasil yang baik setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19 pada 2021.
|Baca juga: BPPDAN Analytic Indonesia Re Siap Penuhi Harapan Wamen BUMN II
“Insya Allah pada posisi 31 Desember 2022 ini, dapat menghasilkan result positif dari sisi underwriting. Itu lompatan yang sangat besar dan itu buah dari perbaikan portofolio yang kami lakukan secara massif,” katanya.
Kebijakan serupa dilakukan di sektor reasuransi umum. Delil menjelaskan pihaknya sejak 2022 telah melakukan penyesuaian harga atau premi, pengetatan term & conditions, termasuk penyesuaian kapasitas untuk menghadapi hardening market yang dialami industri asuransi secara global.
Dengan fokus pada perbaikan, Delil mengungkapkan Indonesia Re diharapkan dapat mengoptimalkan pemulihan kinerja secara signifikan pada 2022, khususnya dari sisi profitabilitas atau bottom line.
Selain perbaikan portfolio yang sudah dilakukan, Indonesia Re memperkuat peran Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN), sebagai lembaga pengelolaan data asuransi kebakaran nasional BPPDAN, menurut Delil, juga menyediakan akses solusi analitik dan layanan konsultasi risiko bagi para anggota perusahaan asuransi untuk mendukung ceding companies dalam proses konsolidasi data yang relevan dan menerjemahkannya ke dalam eksekusi secara tepat waktu.
“Insya Allah kita bisa menutup tahun ini dengan hasil underwriting yang positif, meski masih tipis. Bagaimana pun ini lompatan yang besar dari tahun lalu,” tutur Delil.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News