1
1

Indonesia Re Fokus Penerapan Standar Underwriting yang Ketat untuk Tingkatkan Layanan

Kantor Pusat PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero). | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai perusahaan reasuransi yang selalu berkomitmen pada peningkatan produk dan layanan, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re senantiasa menerapkan standar yang ketat dalam proses underwriting. Perusahaan meyakini bahwa profitabilitas, penilaian jenis risiko, serta kebijakan underwriting memainkan peranan sentral dalam menentukan bisnis yang sehat untuk kelangsungan dan kesehatan perusahaan.

“Dengan mengacu pada kebijakan underwriting, perusahaan menetapkan syarat dan ketentuan serta premi yang sesuai. Indonesia Re berkomitmen untuk memberikan layanan secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab untuk mendukung pertumbuhan industri asuransi dan reasuransi serta melindungi masyarakat dari segala risiko yang ada di masa depan,” ungkap Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, dalam keterangan resmi, Senin, 26 Juni 2023.

Penilaian risiko polis yang direasuransikan dinilai oleh Indonesia Re dengan menggunakan informasi dan data risiko yang diberikan oleh ceding. Pada proses underwriting reasuransi umum, penentuan syarat dan ketentuan serta premi dilakukan oleh underwriter berdasarkan underwriting guideline yang ada dan sesuai dengan appetite perusahaan. Sedangkan pada proses underwriting reasuransi jiwa, penilaian risiko didasarkan pada panduan underwriting internal dan juga mengacu pada panduan retro, termasuk proses due diligence dan pengetahuan mengenai pelanggan dari berbagai sumber sebagai referensi tambahan.

|Baca juga: Indonesia Re Jalin Kerja Sama dengan LPEI untuk Dukung Kegiatan Ekspor Nasional

“Dalam meng-underwrite, kami merujuk pada panduan underwriting yang jelas, terperinci, serta memastikan kepatuhan terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku. Komitmen kami dalam menerapkan seluruh faktor penting dalam underwriting reasuransi adalah refleksi dari kontribusi Indonesia Re untuk memajukan industri asuransi dan reasuransi di Indonesia,” jelas Delil.

Lebih lanjut Delil mengatakan bahwa di Indonesia Re, underwriting reasuransi umum juga melibatkan penilaian terhadap potensi klaim jangka panjang, dengan underwriter dan aktuaris yang bekerja sama untuk menentukan harga dan cadangan premi yang sesuai. Dalam treaty underwriting, data historis, akumulasi agregat, dan permodelan digunakan sebagai pertimbangan, serta memperhitungkan potensi kerugian dari perkembangan bisnis dan eksposur. Sementara itu, dalam underwriting reasuransi jiwa, underwriter juga mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul berdasarkan data saat ini, seperti contohnya tingginya kadar HbA1c yang dapat meningkatkan risiko klaim pengobatan diabetes mellitus jangka panjang.

Strategi underwriting tentunya sangat berpengaruh kepada perbaikan portofolio yang sampai saat ini terus Indonesia Re lakukan. Strategi melibatkan pembatasan partisipasi dalam lini bisnis yang tidak menguntungkan. Pengetatan akseptasi dilakukan dengan menggunakan skema primary layer dan skema member koasuransi yang lebih selektif. Diversifikasi bisnis dan pertumbuhan penawaran dalam potensi bisnis lain juga menjadi strategi untuk menghindari konsentrasi portofolio pada akun-akun besar.

|Baca juga: Indonesia Re Segera Dapat Suntikan Modal Rp1 Triliun dari Kementerian BUMN

Paradigma bisnis di pasar asuransi saat ini berubah dari berbasis hubungan menjadi berbasis pengetahuan, yang membutuhkan peran aktif underwriter melalui transfer pengetahuan dan diskusi teknis intensif dengan perusahaan asuransi. Dalam hal treaty, perusahaan tetap memastikan bahwa program yang diberikan mendukung pertumbuhan portofolio bisnis di kedua belah pihak.

“Kami dengan konsisten melakukan evaluasi terhadap underwriting guideline kami guna memastikan Term & Conditions senantiasa up to date dan relevan dengan kondisi pasar. Kami memberikan perhatian yang sangat serius terhadap best practice baik secara global maupun nasional. Selain itu, kami juga secara rutin melakukan perbandingan dengan praktik terbaik di industri untuk memastikan kesesuaian layanan yang kami tawarkan,” papar Delill.

Komitmen perusahaan, lanjut Delil, adalah untuk memastikan bahwa underwriting guideline kami mencerminkan praktik terbaik dan standar tertinggi dalam industri asuransi. Indonesia Re yakin bahwa inisiatif strategis ini akan memperkuat posisinya sebagai mitra reasuransi yang terpercaya dan memberikan kontribusi lebih lanjut pada pengembangan dan ketahanan pasar asuransi Indonesia.

“Kami bangga dapat memberikan layanan yang profesional, transparan, dan bertanggung jawab kepada klien dan mitra bisnis kami. Melalui pendekatan ini, kami berharap dapat terus mendukung pertumbuhan dan kemajuan industri asuransi di Indonesia,” tutur Delil.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hingga Mei 2023, APBN Mengalami Surplus sebesar Rp204,3 triliun
Next Post Keluarga Korban OceanGate Dinilai Tetap Dapat Mengajukan Klaim atas Kejadian Kapal Selam Titan Meledak

Member Login

or