Media Asuransi, JAKARTA – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re kembali akan mengajukan penambahan modal di tahun 2025 ini. Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, menyampaikan bahwa sejak didirikan tahun 1985, Indonesia Re belum pernah mendapatkan modal.
“Penambahan modal yang diterima tidak akan digunakan sebagai belanja modal, melainkan untuk memperkuat solvabilitas perusahaan,’’ papar Benny dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, 30 Juli 2025.
Pada kesempatan itu, Benny menjelaskan tahun ini Indonesia Re akan melakukan konversi surbordinated loan ke anak usaha PT Asuransi Asei Indonesia senilai Rp407 miliar. Hal ini sejalan dengan upaya pemenuhan peraturan OJK nomor 23 tahun 2023 tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah.
|Baca juga: Indonesia Re Siapkan Diri sebagai Induk Holding Reasuransi BUMN
“Namun, dalam melakukan konversi tersebut, karena ini merupakan aksi korporasi, harus mendapat persetujuan dari pemegang saham dan ini sudah sesuai dengan POJK 23/2023,’’ ujarnya.
Benny menuturkan pentingnya permodalan karena pemberian penambahan modal bagi IndonesiaRe akan memperbaiki tingkat solvabilitas (RBS), meningkatkan kepercayaan industri melalui perbaikan rating serta meningkatkan kapasitas menyerap risiko lebih besar dalam rangka menjaga ketahanan ekonomi nasional dan mengurangi capital outflow.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News